RSS

Rabu, 16 Desember 2009

Belajar Frontpage 2

Kalau anda sudah mahir memasukkan teks ke format website seperti pada Belajar Frontpage 1, maka sekarang kita akan belajar memasukkan gambar. Ingat, orang selalu menyukai gambar. Bahkan tak jarang kita tertarik npada suatu tulisan karena ngeliat gambarnya. Maka usahakan untuk menyisipkan gambar untuk setiap artikel anda, tapi selalu pilihlah gambar yang relevan dengan topik.

Untuk memasukkan gambar ada dua cara.

Cara pertama, di area di mana anda ingin menyisipkan gambar, bikin table baru yang terdiri dari 1 baris dan 2 kolom. Tentukan gambar itu mau ditaruh di cell kiri atau kanan, dan tentukan paragraph mana yang akan diletakkan di samping gambar. Kalo misalnya gambar di cell kiri, cut teks paragraph yang anda pilih dan paste di cell kanan. Lalu taruh kursor di cell kiri, tekan “insert” dari main menu, pilih “picture” lalu pilih “from file”, dan ambil gambar yang dipilih.

Setelah itu jangan lupa merapikan layout gambar maupun teks anda dengan klik kanan pada cell, pilih cell properties.

Cara kedua, letakkan kursor di area di mana anda ingin menyisipkan gambar, lalu tekan “insert” dari main menu, “picture”, lalu “from file”. Cari gambar yang diinginkan. Setelah gambar ter-insert akan tampak seperti ini….

klik pada gambar untuk memperbesar


Sekarang taruh kursor pada gambar, klik kanan lalu pilih “Picture Properties”. Kita akan me-wrap gambar itu dengan teks anda. Kelebihan cara ini adalah kita tak perlu memecah teks menjadi paragraf supaya letaknya imbang dengan gambar, Frontpage yang akan menyesuaikan layout sendiri. Beginilah tampilan menunya…

klik gambar untuk memperbesar

Anda bisa memilih gambar akan terletak di kiri ato kanan cell dengan pilih “left” ato “right”. Kita pilih saja left. Lalu setting horizontal dan vertical spacing, yaitu jarak antara gambar dan teks. Biasanya aku memakai horizontal 10 dan vertical 5. Beginilah hasilnya…

klik gambar untuk memperbesar


Sekarang kita belajar cara membubuhkan link. Gampang banget kok, sama kayak nge-link di blog. Tinggal block kata yang mau dijadikan anchor link (menjadi link), lalu klik icon “hyperlink” yang ada di main menu. Lalu akan terbuka kotak seperti ini…

klik gambar untuk memperbesar


Perhatikan bahwa kata yang anda pilih sebagai anchor text akan langsung tertera di kotak “text to display”. Dalam hal ini yang aku pakai adalah kata “artikel anda”. Kalo anda mau membubuhkan internal link (link milik halaman lain dalam website yang sama), anda cukup browse di kolom “Look in”. Kalo anda membubuhkan link milik website lain, anda harus mengetik URL website itu di kolom “Address”. Lihat contohnya di gambar tadi…

Setelah anda klik OK, maka link itu sudah terpasang.

Sekarang, gimana kalo anda ingin meletakkan suatu widget di website anda? Kan biasanya anda harus berurusan dengan HTML code. Nah, di mana sih tempat HTML website kita ngumpet? Cari saja di pojok kiri bawah dari jendela Frontpage anda. Ada sederet tulisan, yang salah satunya berbunyi “code”, nah…inilah tempat versi HTML code dari halaman website kita. Letaknya di sini nih…

klik gambar untuk memperbesar


Tinggal klik aja, maka kita akan berada di halaman yang penuh HTLM code. Kalo mau kembali ke halaman sebenarnya, tinggal klik “design” aja.

Di posting selanjutnya, kita akan belajar tentang “meta tag” dan bagaimana cara membubuhkan meta tag, yang akan mengoptimalkan halaman anda di mata Search Engine. Sampe jumpa....

Jumat, 11 Desember 2009

Belajar Frontpage 1

Kalo anda memutuskan untuk membuat website (disarankan demikian untuk bisnis IrMa – baca disini alasannya!), dan setelah anda menulis beberapa artikel dan membeli domain plus hosting…sekarang waktunya anda membangun website anda dan mempublishnya ke dunia.

Untuk beberapa posting ke depan aku akan memberikan tutorial untuk program pembuatan website (karena aku tahunya hanya Frontpage, hanya program Frontpage aja yang aku bahas). Sekarang memang Frontpage sudah ga ada lagi dalam Microsoft Office, tapi teman-teman bisa mencari versi portabelnya di internet. Aku punya versi portabelnya (langsung dalam bentuk .exe dan bisa disimpan di flashdisk supaya ga menuh-menuhin memory), dan kalo anda memerlukan, aku bisa mengirim dalam CD asal anda ganti ongkos kirimnya ya…

Aku hanya menjelaskan basic-basicnya aja, sisanya bisa anda otak-atik sendiri.

Pertama-tama anda harus bikin table, karena website itu akan terdiri dari tabel-tabel. Caranya cari “Table” di menu bar, lalu klik “Insert” kemudian “Table”. Setelah menu terbuka, anda disuruh menentukan:

Size : Rows (banyaknya baris, untuk sementara kita isi 4), dan Columns (banyaknya kolom, kita isi 4).

Borders: biasanya aku tidak menggunakan border, jadi kita isi 0.
Background: kita biarkan saja sesuai defaultnya yaitu putih. Nanti kita bisa mengotak atik lebih lanjut.

Kalo udah, tekan tombol OK

Taraaa…anda sekarang punya table yang berisi 4 baris dan 4 kolom. Masing-masing kolom atau baris itu akan disebut “Cell”. Untuk mengedit suatu cell cukup menempatkan kursor di cell ybs atau menempatkan kursor di pinggir garis cell hingga muncul tanda , lalu kliklah, maka cell tsb akan ter-block, lalu klik kanan mouse anda, dan pilih “Cell Properties”.

Untuk mengubah lebar atau besar cell, tinggal men-drag kursor anda di garis-garis cell (sama kayak MS Excel). Untuk menentukan layout, cari “Cell Properties”, dan tentukan horizontal alignment serta vertical alignment-nya. Pilihan verticalnya adalah top (tulisan atau gambar ditempatkan di paling atas cell), center (di tengah-tengah cell), atau bottom (di paling bawah cell). Pilihan horizontal: left (rata kiri), center (di tengah) right (rata kanan).

Untuk website yang minimalis, biasanya table kolom paling kiri adalah untuk sidebar. Baris paling atas untuk header. Kolom kedua dari atas dikosongi untuk jarak yang memisahkan header dengan body. Kolom ketiga bisa langsung untuk body, atau kalo anda suka sidebar horizontal, anda bisa menempatkan sidebar itu di kolom ini, lalu bodynya di kolom 4.

Sedang kolom kedua dikosongi untuk jarak antara sidebar dan body. Kolom ketiga untuk body, dan kolom paling kanan untuk jarak saja supaya tulisan kita ga terlalu mepet ke kanan. Otak-atik dulu lebar kolom dan baris ini [scroll ke bawah buat lihat hasilnya].

Header
Sekarang kita berada di baris cell paling atas. Anda bisa membuat header sendiri (kalo aku biasanya minta tolong teman), tapi anda bisa membuat yang sederhana dengan mewarnai kolom.

Pertama-tama block seluruh cell di baris paling atas, klik kanan, pilih “Merge Cell” sehingga seluruh cell teratas menjadi satu kesatuan yang akan dipakai sebagai header. Lalu klik kanan mouse, pilih “Cell Properties”, cari “Background”, dan pilih “color” yang dikehendaki. Aku pilih warna ungu. Setelah itu tekan OK, dan cell teratas anda sekarang sudah berwarna. Tinggal menuliskan nama website anda. [scroll ke bawah untuk liat hasilnya].

Sidebar horizontal
Kalo anda ingin menambah sidebar horizontal, pergilah ke baris cell nomor 3. Misalnya anda mau menambahkan 3 menu, maka klik kanan mouse, pilih “Split Cell”, dan isi jumlah cell = 3. Tambahkan menu-menu anda di ketiga cell yang sudah terbentuk. Scroll ke bawah untuk liat hasilnya.

Body teks
Sekarang buka file artikel yang sudah anda buat di MS Word. Copy semuanya, lalu paste ke kolom ketiga, baris ke 3 atau 4 sesuai pilihan anda. Lalu jangan lupa mensetting layout cell-nya ya…

Sidebar vertical
Karena sidebar ini berisi link-link menuju ke halaman-halaman artikel anda, maka biasanya diberi warna yang berbeda dari body teks agar menarik perhatian. Di sini aku pilih warna ungu muda, sama dengan header.

Akhirnya, seperti inilah tampilan sederhana website kita yang kita bikin pake Frontpage. Ga sulit kan???

klik untuk memperbesar gambar

Selanjutnya, tunggu postingku yang akan datang, yang mengulas tentang cara memasukkan gambar, membubuhkan link dan HTML code.

Selasa, 08 Desember 2009

Mana Yang Lebih Baik: Website Atau Blog?

Setelah anda mulai menulis konten, dan mungkin sudah menghasilkan beberapa tulisan, anda lalu berpikir, what’s next? Mempublikasikannya tentu! Lalu pertanyaan berikutnya adalah: format mana yang akan anda pilih, website? Atau blog? Sekarang aku akan bahas perbedaan keduanya ya…

Untuk membuat website anda harus mampu mengoperasikan salah satu program pembuat website. Yang paling mudah dan simple pengoperasiannya adalah Microsoft Frontpage. Seperti produk keluaran Microsoft lainnya, tak sulit untuk menggunakannya. Tinggal bikin table, copy-paste tulisan anda dari Word, lalu menata layoutnya, membubuhkan link. Selesai. Masalahnya software aslinya tentu mahal banget, tapi kalo mau anda bisa mendownload versi gratisannya di internet. Program ini yang selama ini aku pake.

Program lainnya yang lebih complicated (dan lebih cocok buat yang familiar dengan javascript dan sodara-sodaranya), yaitu Macromedia Dreamweaver. Aku pernah coba memakainya, tapi kepala jadi pusing tujuh keliling….

Ada lagi yang versi open source, yaitu Joomla. Struktur Joomla mirip banget dengan blog. Kata mereka yang udah belajar, Joomla gampang pengoperasiannya. Tapi berhubung aku udah terbiasa dengan Frontpage, ngapain mesti belajar yang lain lagi?

Kenapa sih harus susah-susah belajar program baru demi untuk membangun website?

Alasannya, website punya image yang lebih baik sebagai sumber informasi. Website menunjukkan sisi profesionalitas sebuah perusahaan. Atau bisa dibilang website identik dengan bisnis atau perusahaan. Sedangkan sodaranya, blog, identik dengan perorangan. Kalo anda mau beli barang nih, pilih beli dari perusahaan ato perorangan? Jawab sendiri deh...

Meskipun pada kenyataannya website itu mungkin aja milik perorangan kayak kita-kita juga. Tapi...yang penting kan imagenya!

Tambahan lagi, dengan website kita lebih bebas untuk mengutak-atik tag: title tag, description tag, dll (semua akan ada di posting selanjutnya). Sedang di blog, kita tergantung pada provider blognya, entah itu blogspot ato wordpress.

Jadi saranku lebih baik membuat website, atau kalo anda lebih suka blog, usahakan memilih tampilan yang imagenya profesional. Jangan terlalu berkesan personal. Dan gunakan blog itu khusus dan serius untuk bisnis.

Kalo anda mau membuat blog, anda bisa pakai blogspot ato wordpress, tapi HARUS pake nama domain anda sendiri.

Nah, moga-moga anda sekarang udah nentuin format mana yang akan dipake. Selanjutnya kita akan membicarakan 'tag', bagaimana cara membubuhkannya, dan khusus buat yang memilih website, gimana cara meng-upload semua konten ke server hosting anda. Sampe jumpa.....

Sabtu, 05 Desember 2009

Tips Membeli Domain Dan Hosting

Sesudah anda mulai menulis beberapa buah konten, maka sekaranglah waktunya anda melakukan pembelian domain dan hosting. Loh Fan, bukannya terbalik prosesnya? Nggak juga. Ini sama aja dengan anda menabung beberapa perabotan yang anda sukai, lalu setelah tabungan anda mencukupi baru beli rumahnya, sehingga ketika anda menempati rumah baru itu, anda sudah bisa merasa nyaman dengan perabotan pilihan anda juga.

Kalo anda beli domain + hosting duluan, padahal anda masih harus riset keyword, riset competitor, riset affiliate, lalu menulis konten, beberapa bulan akan tersia-sia dari masa berlakunya domain + hosting itu. Ingat, domain yang kita beli itu jangka waktunya setahun. Kalo sebulan aja dianggurin, mubazir kan? Jadi mending konten udah siap semua, lalu begitu anda beli domain bisa langsung diupload. Hehehe…mau jadi pengusaha, harus mikir cara pengusaha dong!

Memang sih ada yang bilang bahwa domain yang lama dianggurin bisa lebih cepat terindeks ama Google, tapi aku kok ga terlalu percaya ya? Apa ada teman-teman yang punya pengalaman? Selama ini aku berpikir praktis aja, kalo belum perlu ngapain beli sekarang? Siapa tahu di tengah proses kita ga jadi nerusin tema yang udah kita pilih? Kan jadi sia-sia tuh…

Dalam membeli domain, yang paling penting adalah menentukan nama domain itu. Masih ingat artikel yang lalu? keyword niche harus tercantum, salah satunya, dalam nama domain. Kalo anda mencari nama untuk toko, memang harus nama yang indah, pendek dan mudah diingat. Tapi kalo nama domain, bukan hanya indah dan pendek, yang penting adalah keyword niche yang anda bidik harus tercantum di nama domain itu. Yang terbaik adalah kalo keyword niche itu sendiri yang jadi nama domain.

Misalnya keyword niche yang dibidik adalah ‘jogging tips’, maka kalo bisa cari domain: joggingtips.com atau jogging-tips.com. Gimana kalo kedua nama itu ga tersedia? Coba ditambah dengan kata lain, mis. best-jogging-tips.com atau my-jogging-tips.com. Atau utak-atik pemakaian tanda (-), pake dan tidak. Dalam hal ini anda harus ekstra kreatif agar:
  1. Keyword niche tercantum di domain itu
  2. Nama domain sependek mungkin
  3. Ketika orang membaca nama domain itu, langsung akan mengetahui kira-kira situs atau blog anda membahas tentang apa.
Yang penting juga diingat, belilah domain [dot]com! Jangan [dot]net apalagi [dot]co[dot]cc. Domain [dot]com tetap yang paling bagus buat image professional anda. Dan JANGAN sekali-kali pake blog gratisan macam blogspot dan wordpress ya! Masak mau bisnis, fasilitas gratisan?? Lagipula, harga domain sekarang murah kok, di kisaran 95ribu-an untuk setahun. Lalu dimana belinya? Sebaiknya anda beli domain di tempat yang sama dengan beli hosting.

Untuk beli hosting, pilihlah yang sudah punya nama, yang perusahaannya bonafide dan pemakainya banyak (cari di daftar customer dan lihat juga testimony). Keuntungan beli hosting dan domain di tempat yang sama adalah, si penyedia akan langsung mengarahkan domain yang anda beli ke server hosting mereka, sehingga begitu sudah aktif anda tinggal langsung pake aja.

O ya, untuk hosting, karena anda masih baru mulai dan jumlah bandwith yang akan dipakai belum banyak, lebih baik beli yang minim aja, sekitar 1-2Gb. Lihat pemakaian anda selama setahun itu, kalo dirasa udah hampir mencapai plafon bandwithnya, baru anda upgrade ke paket hosting yang lebih tinggi. Lagi-lagi percuma aja beli bandwith besar kalo pengunjung anda baru 10-20 orang per hari kan?

Oke? Sudah siapkah anda memutuskan membeli domain dan hosting? Berarti anda sudah benar-benar siap untuk terjun ke bisnis IrMa. Sampe jumpa ya di posting selanjutnya….

Rabu, 02 Desember 2009

Menentukan Gaya Penulisan Konten Yang Bagus

Perasaan, Fanda beberapa posting terakhir ini nulis tentang konten terus deh! Memang, bukannya mau membuat anda bosan, tapi itu karena konten adalah bagian terpenting dari sebuah situs/blog. Ingat! Tujuan orang pergi ke search engine adalah karena ia butuh informasi. Meskipun ia berniat untuk membeli barang pun, ia tetap butuh informasi mengenai barang itu kan? Beli barang via belanja online kan ga bisa melihat dan memegang-megang barangnya, jadi mereka harus yakin membeli barang yang benar dengan memperoleh sebanyak mungkin informasi mengenai barang itu.

Alasan lain, adalah karena Google sebagai search engine juga amat menyukai konten. Makanya dalam IrMa, ada jargon: Content is the King! Lupakan dulu ilmu-ilmu SEO, tinggalkan dulu Page Rank, jangan pikirkan tentang Google Adsense atau monetize blog. Sekarang, lakukan langkah yang paling penting dulu, dan letakkan dasar dari bisnis IrMa anda, MENULIS KONTEN! Kalo dari awal anda kurang optimal menulis konten, 1001 SEO yang paling jitupun ga akan mendatangkan penghasilan yang optimal.

Jadi…sekali lagi… Bisnis IrMa adalah bisnis serius. Seserius bisnis-bisnis lainnya di dunia bisnis. Rule-nya gampang, kalo anda mau hasil maksimal, lakukan usaha maksimal. Ga ada ceritanya iseng-iseng bisa menghasilkan duit banyak (ada sih memang, tapi itu kan hanya mungkin 1 atau 0,1% aja? Apa anda mau pasrah dan berharap jadi yang 0,1% itu? Atau anda mau take action untuk memperoleh hasil optimal?).

Balik (lagi) ke konten. Konten yang baik adalah yang tulisannya enak dibaca. Sekarang ini orang semakin suka dengan segala hal yang sifatnya ‘personal’. Mereka sudah lelah dikibuli oleh perusahaan-perusahaan besar yang hanya memikirkan keuntungan mereka sendiri. Sebaliknya, mereka lebih percaya pada orang-orang biasa seperti diri mereka sendiri di seluruh belahan dunia yang punya kompetensi di bidangnya. Karena itu, seorang webmaster (pemilik website) atau blogger diharapkan menjadi seorang ahli pada topik yang ia angkat menjadi tema tulisan-tulisannya.

Dan meskipun ahli, orang selalu mengharapkan adanya kehangatan orang lain, meski dalam tulisan sekalipun. Makanya, ketika anda menulis, menulislah seolah-olah anda sedang berbicara pada pembaca anda. Tapi…kan pembacaku belum tentu orangnya sama? Jadi cara bicaraku pasti lain dong kalo aku ngomong dengan kakek-kakek ama anak kecil??

Untungnya…anda sudah menentukan topik niche untuk calon situs/blog anda. Sekarang, inilah yang harus anda lakukan untuk menentukan gaya penulisan yang akan anda terapkan pada konten anda:

Tentukan target pembaca situs/blog anda, berdasarkan topik niche yang anda pilih. Secara gender, tingkat sosial, umur, maupun kondisi mental mereka, juga apa harapan mereka. [Hah…rumit amat sih??] Nggak kok…kita akan pake logika aja. Misalnya nih…anda pilih topik ‘tips for travelling’. Bayangkan, kira-kira siapa yang akan mencari di Google, tips untuk travelling? Mmm…keluarga muda/menengah? [kalo generasi tua biasanya udah punya pengalaman dan untuk amannya mereka akan mengulangi aja pengalaman di masa lalu]. Jadi keluarga muda, usia? Antara 20-45 tahun kali ya? Tingkat sosial? Di sini anda harus menentukan apakah anda akan mengulas tentang liburan yang murah tapi meriah? Atau justru liburan yang kelas mewah?

Ambil aja yang murah-meriah deh, berarti tingkat sosial mengengah-ke bawah. Lalu apa yang mereka harapkan? Tips berlibur yang murah dan efektif. Kondisi mental mereka tentu aja excited karena memikirkan liburan!

Dengan berbekal pengetahuan tadi, anda harus menulis seolah-olah anda lagi ngomong ama sepasang suami istri yang lagi mau liburan. Bayangin deh wajah mereka berdua (misalnya Brad Pitt ama Angelina Jolie yang barusan bangkrut, hehehe…). Kira-kira gimana anda akan ngomong dengan mereka? Yang pasti kata gantinya pasti pake ‘you’ (kata ganti orang kedua jamak). Mungkin supaya lebih santai (orang lagi mikirin liburan kan bawaannya pasti santai?), anda kadang-kadang bisa pake ‘you guys’.

SELALU mulailah dengan menulis untuk Home page anda lebih dulu. Tulisan ini harus SEMPURNA, karena ia adalah tempat pertama yang dikunjungi orang. Kalo tulisan anda di sini belepotan, orang akan ogah masuk lebih dalam ke halaman-halaman yang lain. Ibaratnya home page adalah toko anda, kalo begitu masuk orang melihat toko anda kotor, suram, rak-raknya banyak yang kosong, ia pasti akan putar balik dan segera keluar dari toko anda. Padahal mungkin aja anda menyimpan barang yang bagus di gudang belakang? Nah, salah anda kan kenapa barang yang bagus ga dipajang di etalase paling depan??

Home page gunanya adalah menarik perhatian pembaca, agar ia masuk ke halaman-halaman lain yang di-monetize. Boleh-boleh saja menyisipkan 1-2 iklan di homepage, tapi jangan lebih dari itu, agar konten anda merupakan daya tarik yang paling kuat. Usahakan isi konten mencakup keseluruhan tema secara umum, lalu arahkan pembaca untuk masuk ke halaman-halaman yang membahas tema itu secara spesifik. Ingat ya…pertahankan gaya tulisan dari awal hingga akhir. Kalo gayanya santai kayak contoh di atas, ya santailah terus, tempatkan diri anda sebagai kawan yang memberi advis tentang liburan pada teman anda.

Oke? Selamat menulis ya, dan jangan lupa sambil memperhatikan cara-cara optimal memasukkan keyword niche dalam konten. Sampe jumpa…..

Senin, 30 November 2009

Trik Mengoptimalkan Keyword Niche Dalam Konten

Tulisan ini adalah lanjutan dari posting sebelumnya: Memasukkan Keyword Niche Dalam Konten.

Anda masih ingat kan, jumlah ideal keyword niche yang harus disisipkan ke dalam konten agar konten kita optimal? (optimal untuk ditampilkan Google dan search engine lainnya di hasil pencarian mereka). Kalo udah lupa, baca lagi artikel ini ya!

Nah, masalahnya gimana cara menyisipkan hingga 3% keyword niche ke dalam suatu konten tanpa kentara kalimatnya diulang-ulang? Aku menemukan sebuah trik yang lumayan membantu. Paling tidak, bisa menambah 2-3 jumlah keyword niche tanpa terkesan dipaksakan. Triknya? Bikin sub judul.

Begini, kita comot lagi contoh artikel yang pernah aku bahas di posting yang lalu ya. Ini dia contohnya:

Colon hydrotherapy or also known as colonic irrigation or colonic, is a process of injecting water, or sometimes mixed with herbs, into your colon using special equipment. Colon hydrotherapy could only be done by a doctor or practitioners in hospitals, spa or clinics.

Colon is the last portion of human’s digestive system. Colon’s job is to compact the chime, absorb water, and receive B-vitamins that are produced by healthy intestinal bacteria. When it is clogged by wastes, the poisons within your body will pollute your inner environment, which in result can cause many health problems. Colon hydrotherapy is one way to flush all the toxins from your body.

What Happen During Colon Hydrotherapy?

The colon hydrotherapy usually takes 30-50 minutes to perform. You will be given a hospital gown, and the therapist will ask you to lay down on a table. An equipment will inject warm purified water into your colon. The water will cause the muscles lining the colon to contract and expand, forcing out fecal matter which may include bacteria and undigested food, through an evacuation tube into the machine.

This procedure should not cause any pain, however IBS sufferers who are very sensitive to gut contraction might feel uncomfortable or even painful during colon hydrotherapy.

Although colon hydrotherapy procedure is subjected to remove waste products from your body, there are still chances that good products in the body, such as vitamins, mineral and good bacteria will also removed during the process. Therefore, taking supplements and probiotics are recommended after having colon hydrotherapy.
Please note that colon hydrotherapy is not suitable for people suffering from many inflammatory diseases such as Crohns disease, Diverticulitis, Ulcerative Colitis or Haemorrhoids. It is also dangerous to take it when you are pregnant, having congestive heart failure, carcinoma of the rectum or general debilitation.

Judul artikel di atas adalah “Colon Hydrotherapy”. Nah, yang namanya sub judul adalah “What Happen During Colon Hydrotherapy?”. Kenapa pake sub judul bisa menambah jumlah keyword niche? Karena dalam sub judul itu, keyword niche sudah masuk. Dan setelah itu, kita bisa memasukkan lagi keyword niche itu dalam uraiannya. Secara keseluruhan ga akan tampak sebagai pengulangan karena orang tidak akan membaca sub judul dan uraiannya secara langsung berurutan.

Lihat kan, dalam contoh artikel itu (font warna merah), keyword niche ‘colon hydrotherapy’ langsung muncul di kalimat pertama uraian, padahal dia juga udah muncul di sub judul. Terasa dipaksakan ga? (Kalo nurut aku sih kagak!). Di contoh itu sub judulnya hanya ada 1, tapi anda bisa kok membuat beberapa sub judul dalam sebuah konten. Misalnya anda memilih tema tentang jogging, anda bisa menambahkan: Benefits of Jogging, The Best Time For Jogging, How To Choose Jogging Shoes, dll.

Dengan kreatifitas anda, pasti akan tercipta sebuah konten yang optimal sekaligus enak dibaca dan informatif. Selamat mencoba deh!

Dan sampai jumpa di tips-tips berikutnya….

Selasa, 24 November 2009

Tips Mudah Menulis Konten

Menulis konten untuk IrMa lain dengan menulis pada blog pribadi. Kalau pada blog pribadi kita hanya mempunyai sebuah ide, lalu kita harus bisa mengembangkan ide itu menjadi tulisan yang bagus. Seringkali ide itu sudah ada di kepala, hanya kita jadi kesulitan kala harus menuangkannya dalam untaian kata. Begitu kan?

Menulis konten berbahasa Inggris dan mengenai sebuah topik niche ternyata tidak sesulit yang anda bayangkan kok. Mungkin sebelum ini anda berpikir, wah...nulis dengan bahasa sendiri aja sulit apalagi pake bahasa Inggris! Itu kalo anda harus merangkai kata sendiri. Nah, sekarang aku mau share tips menulis konten yang mudah...

Ide konten

Pertama-tama anda harus udah punya ide tema yang akan ditulis (pasti lah!). Ide itu bisa datang dari:

Pengalaman atau keahlian anda pribadi
Untuk ini mau tak mau anda harus menuliskannya dalam bahasa Inggris (kalau anda mau membuat blog/situs berbahasa Inggris). Kelebihannya artikel itu akan menjadi unik (selama ga ada orang yang meng-copas).

Buku andalan anda
Karena anda hobby atau tertarik pada suatu topik, anda mungkin punya beberapa buku atau majalah mengenai topik itu. Untuk ini anda harus mengemas tulisan menjadi menarik dan menterjemahkannya ke dalam bahasa Inggris. Kalau perlu ambil data dari 2 atau lebih buku, ambil poin-poin penting dari keduanya, lalu susun sebuah tulisan dengan alur yang enak dibaca, lalu tuangkan menjadi artikel berbahasa Inggris.

Riset di internet
Ini cara yang paling banyak aku pakai selama ini. Pake bantuan Google, carilah data sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber mengenai topik niche yang akan dipilih, lalu rangkumlah poin-poinnya ke dalam sebuah tulisan dengan gaya anda sendiri.

Takut dibilang copas dan dimarahi pemilik site yang kita 'curi' idenya? Ada tipsnya...


Tips menulis konten yang mudah

Ketikkan niche keyword anda di Google.

Buka beberapa situs dari hasil pencarian Google itu (kalau bisa jangan situs-situs besar kayak Ask[dot]com atau About[dot]com karena artikel mereka banyak dibaca orang, ntar ketauan lagi kalo anda mengambil dari sana…].

Jangan meng-copas mentah-mentah suatu tulisan.
Misalnya anda menemukan tiga artikel di lima situs yang berbeda, tentang topic niche : jogging, pertama-tama bacalah dengan cepat apa saja yang diulas masing-masing artikel itu.

Misalnya artikel no. 1 mengulas jogging tips, benefits of jogging, jogging for weight loss.
Artikel 2 mengulas jogging tips, benefits of jogging, jogging shoes.
Artikel 3 mengulas benefits of jogging, jogging speed, jogging for weight loss.

Sekarang kita akan melakukan mix and match. Agar isi konten anda lengkap, anda bisa memasukkan semua bahasan dari ke-3 situs itu, tapi supaya tidak kentara kalo anda copas, kita akan ambil sedikit-sedikit dari artikel 1, artikel 2 dan artikel 3.

Untuk jogging tips, padukanlah ulasan dari artikel 1 dan 2. Misalnya begini,

Jogging tips dari artikel 1:

1. Consulting your physician is important if you are over weight before getting started with jogging.

2. Give up smoking which, in any case, is detrimental to cardiovascular fitness. Smokers get exhausted fast could lead to palpitations.

3. Get a good pair of jogging shoes.

4. Avoid jogging on hilly terrain to prevent injury. Running downhill, you can tumble down injuring yourself.

5. Take longer and steady strides. Land your steps straight without splaying to prevent ankle injury.

6. Avoid bouncing too much and keep yourself erect. Don’t hunch over.

7. Choose a pristine place to jog.

8. Begin slowly and increase speed as you get used to jogging. As a thumb rule, you can step up speed by 10-12 meters a week.

9. Carry a walkman along. Music helps relax the mind.

Jogging tips dari artikel 2:

a. Talk to you doctor first. Only start jogging once you have a ‘go-ahead’ from your doctor. He may do a stress test to check your condition.

b. Begin with power walking. The idea is to gradually bring your fitness level to a point where you can start jogging short distances. Further, before you begin your session do warm-up exercises and stretch around a bit.

c. Get a training ‘buddy’ to keep you motivated and to offer you company and safety! If it’s your spouse, then all the better! It will help you beat the early morning blues.

d. Dress appropriately. Bright clothes are recommended as you will be more visible to cars and other pedestrians. Choose the right footwear so your feet have good support to keep you going.

e. Try different brands especially with regard to footwear. Sometimes your aches and pains could be because of poor shoe constructions. Don’t let that stop you. Change brands and find out what you’re comfortable with.

f. Don’t ignore signs. If your body is crying for you to stop. Then stop. Don’t push your body too much. If you feel any sharp pain, then discuss it with your doctor. It could be a serious injury.

g. After a strenuous jogging session, don’t stop running all of a sudden. Gradually lessen your pace and let your muscles relax as you wind down.

h. Always carry a bottle of water. Take a few sips every now and then to keep your body hydrated.

i. Be consistent. Don’t just jog once a month, prepare your body for 3 sessions every week of about 30 minutes each. Stick to the schedule that you have prepared in consultation with your trainer.

j. Enjoy it. Don’t look at jogging as a chore that you have to do. Look forward to your session as something therapeutic and relaxing.

Sekarang amati dari tips-tips di kedua artikel (lihat kata yang diwarna adalah intinya), ada yang hampir sama ada yang beda. Tips yang hampir sama akan kita jadikan satu sehingga bahasannya jadi lebih komplet. Yang beda, akan kita masukkan semuanya, sekali lagi biar lebih komplet plet… Gini nih caranya menggabungkan tips dari kedua artikel:

Perhatikan bahwa poin no. 1 dari artikel #1 dan #2 sama. Kita bisa gabung menjadi satu poin, tapi jangan dicopas semuanya dan artikel #2 langsung ditambahkan ke artikel #1. Comot kalimat atau kata-katanya secara bergantian dari artikel #1 dan #2, misalnya:

Consulting your physician (dari artikel #1) + talk to your doctor (dari artikel #2) = Consult your doctor (lihat kan, kalimat pembukanya aja udah beda dengan kedua artikel). Begitu seterusnya, sehingga akhirnya poin no. 1 dari artikel anda sendiri menjadi:

It is important to consult your doctor first before getting started with jogging. He may do a stress test to check your condition, or to check whether you are over weight.

Nah, kalimatnya kalo udah jadi terdengar hebat kan? Padahal itu adalah hasil mix and match kita dari 2 artikel lain di internet. Kalopun kedua pemilik artikel itu membaca kalimat ini, mereka ga akan curiga kalo anda copas, karena bunyinya kan lain meski artinya sama. Ya kan?? Kalo perlu acak juga urutan poin-poinnya. Yang nomor satu jadi nomor 3, nomor 2 jadi 5, nomor 4 jadi 1, dst.

Lakukan satu persatu...dan anda akan mendapatkan konten unik milik anda.

Ga sulit kan bikin konten? Ssstt...jangan rame-rame ya! Ide tips ini aku dapet ketika aku masih belajar ama Asian Brain-nya Anne Ahira. Waktu itu mereka menyediakan niche topik dengan harga 50ribu/topik. Karena waktu itu aku masih culun, aku coba beli aja pengen tau gimana sih yang namanya niche topik? Dan ternyata...isinya... ya hanya beberapa artikel dari beberapa sumber yang dijadikan satu file! Buset!! Tau gitu aku cari sendiri di Google!!

Tapi sekarang aku beberkan rahasia itu buat anda semua, gratis kok. Buat apa aku dapet 50ribu dari anda, tapi habis itu anda ngedumel karena ternyata anda bisa mendapatkannya gratis dari internet?

Ayo...segeralah menulis konten unik anda dari niche keyword yang sudah anda kumpulkan! Sampe jumpa...

Minggu, 22 November 2009

Memasukkan Keyword Niche Dalam Konten

Kalau anda belum menemukan keyword niche untuk calon blog/situs anda, coba baca dulu Cara Menentukan Keyword Yang Paling Menguntungkan.

Nah, sekarang kita udah punya keyword niche utama buat blog/situs kita. Agar Google bisa menemukan situs kita ketika ada orang mengetikkan keyword utama kita, maka keyword niche utama itu harus muncul di:

1.Judul blog/situs kita
Misalnya Tips For Traveling (dari keyword for traveling, misalnya). Lebih baik lagi bila keywordnya menjadi judul utuh atau nongol di awal kalimat, tapi dalam beberapa kasus ga memungkinkan. Semuanya tergantung kreativitas anda. Mungkin anda bisa mengutak-atik sehingga judulnya menjadi For Traveling To Europe, misalnya.

2.Domain blog/situs kita.
Di sini aku harus mengingatkan anda bahwa untuk serius mendalami IrMa (Internet Marketing), anda kudu menggunakan domain dan hosting berbayar. Hilangkan kebiasaan sok gratisan dengan mendompleng di blogspot atau wordpress. Ini bisnis loh! Bagaimana imaje customer anda kalo ‘toko’ anda ternyata numpang di rumah orang? Pilihlah server hosting yang bisa dipercaya, dan ga sering-sering down servernya sehingga customer tiba-tiba ga bisa buka blog/situs anda. Sekali itu terjadi ia akan mengira anda sudah ‘gulung tikar’ dan mungkin ga akan kembali lagi ke blog/situs anda.

Kalo bisa gunakan keyword juga di URL domain anda, misalnya: tips-for-traveling[dot]com atau fortraveling[dot]com.

3.Konten di home page
Home page sebuah blog/situs ibaratnya etalase toko anda. Agar ada pengunjung yang tertarik masuk ke blog/situs anda, pastikan anda mencantumkan keyword niche anda di dalam konten home page anda.

Eh, apa sih konten itu, Fan? Konten adalah isi situs/blog, dalam hal ini adalah tulisan anda. Dalam dunia IrMa ada ungkapan “content is the king”. Karena internet adalah tempat orang mencari informasi, maka tulisan anda harus bagus sehingga menarik pengunjung untuk terus membaca dan (diharapkan) mengklik link iklan anda atau link jualan anda.

Nah, konten yang anda pajang di home page harus memuat beberapa keyword utama anda. Bukan hanya 1, tapi juga bukan sebanyak-banyaknya sehingga tulisan anda jadi ga ada artinya. Masukkan keyword utama sejumlah kira-kira 3% dari total kata dalam tulisan anda (kira-kira loh ya, kalo kebanyakan bisa dikurangi dikit, kalo masih bisa ditambahin dikit juga ga pa pa. Tapi kalo terlalu banyak bisa dimarahin om Google!).

Untuk ini, menulislah dulu pake MS Word, lalu pakailah fasilitas Word Count untuk menghitung jumlah kata. Misalnya total kata dalam artikel adalah 300, maka total kemunculan keyword utama yaitu ‘for traveling’ (dalam contoh kita) harus kira-kira sebanyak 9 kali (3% dari 300). Kreativitas andalah yang akan membuat keyword-keyword itu bisa diulang dengan tetap terasa natural, tak ada kesan dipaksakan. Keyword-keyword itu harus tersebar di awal, tengah dan akhir konten. Contohnya kayak gini nih (diambil dari salah satu websiteku). Biarpun ga terlalu ngerti maksudnya (sama, aku yang nulis juga ga ngerti kok!?), coba baca saja keseluruhan, dan rasakan apakah kalimat-kalimatnya terasa natural atau dipaksakan (kalo nurut yang nulis sih udah natural…)

Colon hydrotherapy or also known as colonic irrigation or colonic, is a process of injecting water, or sometimes mixed with herbs, into your colon using special equipment. Colon hydrotherapy could only be done by a doctor or practitioners in hospitals, spa or clinics.

Colon is the last portion of human’s digestive system. Colon’s job is to compact the chime, absorb water, and receive B-vitamins that are produced by healthy intestinal bacteria. When it is clogged by wastes, the poisons within your body will pollute your inner environment, which in result can cause many health problems. Colon hydrotherapy is one way to flush all the toxins from your body.

What Happen During Colon Hydrotherapy?

The colon hydrotherapy usually takes 30-50 minutes to perform. You will be given a hospital gown, and the therapist will ask you to lay down on a table. An equipment will inject warm purified water into your colon. The water will cause the muscles lining the colon to contract and expand, forcing out fecal matter which may include bacteria and undigested food, through an evacuation tube into the machine.

This procedure should not cause any pain, however IBS sufferers who are very sensitive to gut contraction might feel uncomfortable or even painful during colon hydrotherapy.

Although colon hydrotherapy procedure is subjected to remove waste products from your body, there are still chances that good products in the body, such as vitamins, mineral and good bacteria will also removed during the process. Therefore, taking supplements and probiotics are recommended after having colon hydrotherapy.

Please note that colon hydrotherapy is not suitable for people suffering from many inflammatory diseases such as Crohns disease, Diverticulitis, Ulcerative Colitis or Haemorrhoids. It is also dangerous to take it when you are pregnant, having congestive heart failure, carcinoma of the rectum or general debilitation.

Total kata dalam artikel itu adalah 301 (anggap aja 300). Jadi idealnya jumlah keywordnya harus 3% dari 300, yaitu 9 biji. Keyword yang aku pake adalah colon hydrotherapy. Coba hitung deh…ada berapa kali keyword ini muncul (jadi inget-inget permainan di majalah anak-anak aja ya, mencari berapa jumlah sebuah benda dalam sebuah gambar…).

Jadi, semakin blog/situs kita mengoptimalkan keyword niche utama itu dalam semua aspeknya, maka blog/situs kita akan semakin tinggi peringkatnya dalam hasil pencarian Google. Ingat kan, kalo orang pada umumnya hanya akan mencari hingga 3-5 halaman Google. Kalo blog/situs kita munculnya di halaman 20, siapa yang bakal buka?

Aku punya trik untuk memasukkan niche supaya ga kentara sebagai pengulangan. Nantikan di posting berikutnya ya, bersama dengan tips untuk menulis artikel yang bagus!

Sampe jumpa….

Jumat, 20 November 2009

IrMa Itu Jualan Apa Aja Sih?

Ini nih pertanyaan yang banyak dilontarkan, terutama bagi mereka yang awam dengan bisnis online dan IrMa (Internet Marketing). Saat teman-teman sekantor mengintip websiteku, pertanyaan mereka selalu: “Trus yang kamu jual apa?” atau “Trus dapet duitnya darimana?”. Nah, mungkin anda sudah tahu dikit tentang Google Adsense. Sebenarnya masih banyak cara mendapat penghasilan di IrMa. Ayo kita pelajari satu-persatu ya… Dari sini anda bisa menentukan model yang cocok buat blog/situs anda.

1. Pay Per Click (PPC)
Ini adalah istilah untuk penghasilan yang anda dapet bila ada yang mengklik iklan yang anda pasang di blog/situs anda. Buat yang membuat blog/situs berbahasa Inggris, pakailah Google Adsense. Pembayarannya nanti dalam US Dollar, dan bisa diberikan berupa cek yang dikirim ke alamat kita atau sekarang bisa melalui Western Union (langsung cair dalam Rp ke account bank kita yang bekerja sama dengan Western Union). Kalo yang berbahasa Indonesia, pakai aja PPC lokal seperti Adsense Camp dan Kumpul Blogger. Penghasilannya dalam Rp. Selama ini aku hanya pake Google Adsense, jadi aku ga bisa mengatakan perbandingannya.

PPC ini tidak mensyaratkan PR tertentu buat blog/situs. Bahkan situs yang PR-nya masih 0 pun boleh mengikuti Google Adsense asal situsnya memang bagus (isinya) dan paling tidak berisi 10-an halaman.

2. Affiliate
Affiliate artinya menjualkan produk milik pihak lain di blog/situs kita. Banyak vendor (penjual produk) yang ingin agar pasar barangnya lebih luas tanpa harus menambah jumlah kantor cabang. Caranya adalah merekrut para affiliate yang memiliki blog/situs pribadi yang isinya berhubungan dengan barang yang dijual vendor itu. Misalnya ada vendor yang jualan baju senam, pasti dia akan menolak kalo anda mendaftar dengan situs tentang ‘memelihara anjing’, hehehe…

Itulah mengapa blog/situs kita harus mengacu pada niche tertentu. Supaya pengunjung blog/situs kita itu tertarget, dan mereka pasti target yang pas untuk produk yang kita jual atau iklan yang kita pasang.

Setelah kita diterima menjadi affiliate, kita akan diberi banner atau link promosi yang mereka sediakan. Kita tinggal memasangnya di blog kita, dan…menunggu sampai ada orang yang tertarik untuk mengklik link itu, masuk ke situs vendor dan membeli barang. Kita akan dapat komisi atas setiap transaksi yang datang dari link di blog/situs kita. Biasanya affiliate tidak mensyaratkan PR tertentu juga.

3. Review Job
Anda pasti sudah pernah dengar yang ini kan? Ada banyak teman-teman blogger yang menangguk penghasilan lumayan dari membuat review. Blogvertise adalah yang paling besar selama ini, dan review anda pasti dibayar. Aku sendiri belum berpengalaman dalam hal review job, mending anda belajar pada yang lebih pengalaman aja deh… O ya, kalo tak salah review job ini ada syarat PR tertentu yang harus dipenuhi.

4. Jual Produk
Apa bedanya dengan affiliate? Kalo affiliate kita hanya memasang link vendor aja. Pembeli akan bertemu dengan Penjual dan bertransaksi sendiri, sedang kita hanya menyediakan link dan menunggu pembayaran aja. Kalau jual produk, berarti kita sendiri punya produk atau teman yang titip produk untuk kita jualkan. Kalau ada yang membeli, kita sendiri yang mengurus transaksi ini, dan pembayarannya juga masuk ke kita. Contohnya seperti Vixxio Buku Bekas Online milikku (hehehe…Fanda nih…kok ya sempet-sempetnya promosi!!).

Kelemahannya memang kita jadi ribet, harus sering-sering mengupdate koleksi barang, harus membuat promosi, dsb. Sedang kalo affiliate kita tinggal nurut aja ama vendornya. Kelebihannya tentu untungnya lebih gede ketimbang affiliate. Hayo…pilih mana??

Itu aja program yang aku tahu, mungkin teman-teman ada yang tahu program lainnya? Silakan dong ditambahin.

Setelah ini aku akan melanjutkan posting mengenai keyword niche ya…. Sampe jumpa!

Kamis, 19 November 2009

Cara Menentukan Keyword Yang Paling Menguntungkan

Gimana? Apa anda udah dapet beberapa pilihan topik niche buat calon blog/situs anda? Kalo belum, dan anda ga tahu atau udah lupa apa itu niche, coba kembali ke artikel Bagaimana Menemukan Tema Niche dulu ya!

Kalo anda sudah dapet topik niche, sekarang kita akan main-main dengan keyword, dan mencoba untuk mendapatkan keyword terbaik untuk me-monetize blog atau situs anda.

Ayo kita mulai dengan membuka link Google Keyword Tool ini. Kita akan bermain-main sejenak dengan keyword yang akan anda bidik.

Anda pasti tahu hukum bisnis kan? Carilah produk yang paling banyak customernya tapi paling sedikit suppliernya, atau yang banyak demand tapi sedikit supply. Percuma saja anda membidik keyword yang paling banyak dicari orang, tapi suppliernya juga banyak dan sudah lama di bisnis itu. Kapan anda akan bisa naik di peringkat atas hasil pencarian Google dan bersaing dengan mereka dong?

Nah, sekarang masukkan keyword dari niche yang anda pilih tadi. Misalnya nih aku ambil contoh Fanny yang suka melancong. Melancong = travel atau trip. Kita coba ketikkan kata “travel” di kolom “Enter one keyword or phrase per line:” Kayak gini nih caranya (klik gambar kalo kurang besar). Jangan lupa mengisi verifikasi kata, lalu klik “Get keyword ideas”


Klik gambar untuk memperbesar


Tunggu sebentar, lalu dibawahnya akan muncul daftar kayak gini:

Klik gambar untuk memperbesar

Kolom paling kiri adalah keyword yang sering diketikkan oleh orang di Google, yang ada kaitannya dengan “travel”. Kolom “Advertiser Competition” menunjukkan bagaimana ketatnya persaingan pemasang iklan. Makin banyak pemasang iklan di keyword itu, semakin kecil hasil yang kita dapat dari setiap klik Adsense (karena Google pasti harus membagi dong duitnya di antara para pemasang iklan). Nah, otomatis kita akan mencari Advertiser Competition yang paling ‘sepi’. Semakin penuh warna hijau di kotak, menunjukkan semakin ramainya kompetisi.

Lalu lihat juga kolom “Global Monthly Search Volume”, yang memberikan petunjuk jumlah pencarian keyword tersebut rata-rata per bulannya secara global (di seluruh dunia).

Jadi yang kita bidik adalah keyword yang, paling tidak, kompetisinya separoh penuh dan yang jumlah pencariannya paling tidak di atas 500 per bulannya. Bayangkan kalo yang mencari keyword itu hanya 50 orang per bulan, berapa persen yang akan masuk ke blog/situs anda? Makin kecil aja kan kemungkinannya? Dan ingat selalu hukumnya ya! Kompetisi paling sedikit dan jumlah pencarian paling banyak.

Dari contoh travel di atas, rata-rata kompetisinya terlalu banyak. Kayaknya lebih baik kita persempit menjadi ‘traveling’. Beginilah contoh hasilnya:

Klik gambar untuk memperbesar


Kalo diteliti dari daftar itu, keyword yang memenuhi syarat dan memungkinkan untuk dibuat tema blog/situs adalah:
- Traveling hotels
- Traveling from
- For traveling

Kita bisa membidik keyword ‘for traveling’ lalu membuat tema blog/situs menjadi: Tips For Traveling. Tapi sebelumnya, anda masih perlu survey di Google hasil pencarian untuk keyword ini. Ketik saja ‘for traveling’ (dengan tanda kutipnya) atau for+traveling, atau gunakan advance search untuk membatasi pencarian hanya pada kedua kata itu. Bukalah beberapa situs hasil pencarian, seperti itulah isi blog/situs anda nantinya.

Ingat, jangan lantas jatuh cinta ama keyword yang bagus tapi nantinya anda kesulitan cari ide untuk menulis tentangnya. Kan ga lucu?? Jangan terburu napsu, toh ga ada yang mengejar-ngejar anda kan? Kalo hari ini anda belum dapet keyword yang bagus dan kepala anda udah pusing melototin daftar, tutup saja. Lanjutkan keesokan harinya. Jalani semua proses dengan rileks dan enjoy it! Nanti pasti anda akan ketemu dengan sebuah keyword yang pas dengan anda. Ingat! Keyword itu akan jadi modal anda selanjutnya loh. Dan sekali lagi, kalo bisa siapkan beberapa cadangan juga ya!

Nah…silakan anda sekarang bermain-main untuk menemukan tema niche yang tepat untuk calon blog/situs anda. Jangan lupa untuk menyertakan niche keyword itu nantinya ke dalam judul blog anda, misalnya: Tips For Traveling. Keyword itu juga harus tercantum di dalam artikel-artikel anda. Maksudnya? Akan aku jelaskan nanti di posting yang akan datang ya! Pokoknya anda siapin dulu keyword utama anda, calon nama blog/situs anda dan temanya, tapi jangan keburu beli domain/hosting dulu ya! Masih ada beberapa tahapan yang harus dilakukan supaya anda ga salah beli! Di posting berikut ada juga tips untuk beli hosting.

Sampe jumpa….

Rabu, 18 November 2009

Bagaimana Menentukan Tema Niche

Kalau anda sudah memutuskan untuk mendalami internet marketing, maka yang pertama-tama harus dilakukan bukanlah membuat blog. Langkah terpenting dalam IrMa (Internet Marketing) justru mencari dan menentukan tema yang akan dipakai untuk blog atau situs anda. Eh..bukankah temanya boleh sesuka hati kita, yang penting kita senang? Itu sekali lagi tergantung anda. Kalo anda benar-benar serius mau berpenghasilan dari IrMa, maka ikutilah langkah-langkah yang seharusnya diambil. Kalo anda hanya ingin senang-senang saja, silakan melakukan sekehendak anda, tapi jangan ngomel loh kalo hasilnya ga optimal!

Dalam IrMa ada yang namanya “Niche”, yaitu tema yang jangkauannya sempit. Tema niche ini berkaitan dengan “Keyword” atau kata kunci. Keyword adalah kata kunci yang dipake orang untuk mencari informasi di search engine. Misalnya anda mau belajar untuk monetize blog, anda akan mengetik “monetize blog” di Google. Itulah yang namanya keyword.

Semakin niche tema blog atau situs anda, semakin optimal hasil yang anda dapat. Misalnya anda pilih tema ‘cooking’. Tema ini terlalu luas jangkauannya. Coba dipersempit menjadi 'cooking recipe’ (resep masakan). Cooking recipe itu bisa dibilang niche. Atau mau yang lebih niche lagi: ‘dessert recipe’ (khusus membuat makanan penutup) atau ‘chicken recipe’ (khusus masakan berbahan ayam). Itulah yang namanya niche. Semakin niche tema sebuah blog/situs akan semakin baik karena biasanya lebih unik dan nilai Adsensenya jg lebih gede.

Para pengiklan di Google akan membayar sejumlah tertentu berdasarkan ngetop atau tidaknya sebuah niche keyword. Maksudnya ngetop adalah banyaknya orang yang menggunakan keyword itu di Google. Karena itu, kalo kita ingin mendapat hasil optimal dari Google Adsense, carilah keyword yang bernilai paling tinggi.

Bagaimana kalo niche yang bernilai tinggi itu ternyata adalah topic yang tidak anda sukai dan anda tak berkompetensi untuk mengulas topic itu? Yah…kita cari jalan tengahnya aja. Coba anda pikirkan tema apa yang paling anda sukai. Jawab saja daftar ini:

Apa hobby anda? – misalnya ‘cooking’
Apa kemampuan anda yang paling dikuasai? – misalnya ‘story writing’
Apa yang sangat anda cintai? – misalnya ‘fishing’
Apa pengalaman anda yang paling banyak (bisa pengalaman baik atau buruk)? – misalnya anda pernah mengalami keguguran, dan anda ingin berbagi info tentang keguguran dan cara mencegahnya, anda bisa pilih ‘miscarriage’)
Apa yang ingin sekali anda kuasai atau pelajari? – misalnya anda pengen bisa menari, pilih ‘dancing’)
Apa yang ada dalam pikiran anda ketika anda bangun pagi? – mungkin berhubungan dengan anak anda, misalnya ‘children health’
Apa obsesi anda? – misalnya pengen jadi penulis, ‘writer’
Dsb…

Coba pikirkan dengan baik, karena apa yang akan anda geluti selanjutnya selalu akan berhubungan dengan topik itu. Carilah topik yang anda suka membahasnya, kalau tidak, anda akan malas untuk riset mencari data dan menulisnya. Menulis sesuatu yang tidak kita kuasai kan sulit? Dan kalo sulit pasti kita akan mudah putus asa. Jadi pastikan anda ga akan bosan dengan topik niche yang anda pilih itu.

Sekarang silakan anda pikir-pikir dan pilih-pilih dulu. Kalo bisa siapkan beberapa pilihan, dan besok kita akan mencari keyword niche yang paling menguntungkan buat bisnis IrMa anda! Oke? Sampe jumpa…

Selasa, 17 November 2009

Apakah Blog Harus Berbahasa Inggris?

Melanjutkan posting Apa Blogku Bisa DiMonetize, kali ini aku akan membahas tentang bahasa. Aku sering membaca komentar para blogger yang mengatakan bahwa untuk bisa sukses mendaftar Google Adsense, maka sebuah blog harus berbahasa Inggris. Apa benar?

Aku ga tahu standar penilaian Google, tapi menurut logikaku, semua yang mendaftar di program Google Adsense pasti diseleksi oleh para staff Adsense yang ditugasi untuk itu. Artinya, yang melihat apakah blog atau site anda itu layak diterima atau tidak adalah manusia, bukan robot Google. Kenapa sih kok harus diseleksi segala?

Begini, Google itu kan situs penyedia search engine (mesin pencari) yang mendapat penghasilan dari pemasangan iklan. Kalo anda lagi pengen dapet info tentang cara untuk memonetize blog, misalnya, anda pasti akan ke Google dan mengetikkan “monetize blog”. Lalu Google akan menampilkan situs-situs atau blog-blog yang memberikan informasi mengenai monetizing blog. Ketika anda membuka salah satu diantaranya (biasanya pasti dari situs yang tampil paling atas dulu lalu baru turun ke bawah), di dalamnya anda akan menemukan informasi yang bagus, maka anda memutuskan untuk terus membaca. Lalu anda melihat sebuah link yang menarik tentang monetize blog juga. Link itu disediakan oleh Google. Anda klik, dan…voila…terbukalah link itu. Pada saat itu, si pemilik blog yang anda masuki tadi menambah pundi-pundinya di account Adsense-nya.

Sekarang, agar orang mengklik iklan Google, pertama-tama orang itu harus masuk ke sebuah blog/situs. Bagaimana Google menarik orang agar masuk, membaca-baca lalu mengklik iklan? Yaitu dengan informasi yang bagus. Informasi yang, tentu saja, disediakan oleh para pemilik blog dan website di jagat maya ini. Oleh karena itu, Google akan menyeleksi para pemilik blog dan situs yang mendaftar program Adsense, apakah blog atau situsnya itu dinilai BAGUS oleh Google. Apakah situs itu memberikan informasi yang akan dicari, dibuka dan dibaca oleh orang?

Lalu mengapa para blogger Indonesia yang pake bahasa Indonesia, meskipun artikelnya TOP BGT, update posting setiap hari, kok ditolak oleh Google?

Itu karena (ini analisaku sendiri ya…):

1. Staf Google ga ada yang bisa berbahasa Indonesia. Bagaimana ia bisa menilai bagus/tidaknya tulisan di blog itu?
2. Google merasa pembaca blog itu akan terbatas hanya yang berdomisili di Indonesia saja, padahal kalo blog berbahasa Inggris pasti bisa diterima/dibaca di seluruh dunia.

Maka, saranku, sebelum anda memutuskan memonetize blog anda, tetapkan dulu target pembaca anda plus program yang ingin diikuti. Kalo anda memang ingin sukses dengan Google Adsense, buatlah blog atau situs berbahasa Inggris yang target pasarnya adalah global, bukan lokal. Seluruhnya ya, bukan menyelipkan keyword bahasa Inggris tapi isi lainnya bahasa Indonesia! Ingat staf Google itu manusia, bukan robot. Mungkin sekarang mereka boleh jadi ga tau kalo anda mengakali Google, tapi saat waktu pembayaran tiba, dollar anda bisa ga cair gara-gara anda ketauan menipu. Atau, kalau secara kebetulan Google menemukan kenakalan anda, account anda bisa di-banned.

Nah, kalo anda alergi dengan bahasa Inggris dan target pasar anda adalah teman-teman senusantara, maka buatlah blog full dengan bahasa Indonesia, dan bergabunglah dengan program PPC local, jangan Adsense. Daripada anda kecewa karena ditolak oleh Google, lalu anda berkilah memang blog anda ga bisa di-monetize.

Jangan lupa, bahwa IrMa (kepanjangan Internet Marketing) adalah salah satu bidang bisnis juga. Dan seperti bisnis lainnya, kita akan mendapat hasil optimal kalo kita serius dan bersungguh-sungguh. Kalo kita asal-asalan, bisnis itu akan mubazir alias sia-sia. Jangan dikira memonetize blog itu segampang membalik tangan. Pokoknya asal daftar, diterima, lalu pasang iklan, lalu tinggal tunggu waktu bayaran. Ga bisa dong!

Di posting selanjutnya, aku akan beberkan trik-trik untuk membuat blog atau situs yang bagus. Sampe jumpa…

Senin, 16 November 2009

Apa Blogku Bisa DiMonetize?

Pasti ini salah satu pertanyaan yang paling banyak tercetus di benak para bloggers. Makhluk apa sih Monetize itu? Sebangsa monel, bahan untuk membuat kalung atau gelang itu? Hehehehe…

Monetize itu berasal dari kata “Money”. Blog atau site yang di-monetize, artinya blog/site itu dibuat untuk menghasilkan money, alias untuk cari duit. Sekarang pertanyaannya:

Apa blogku juga bisa di-monetize?

Jawabnya pasti BISA. Tapi… ada banyak hal yang harus dilakukan agar blogmu bisa menghasilkan duit. Yang namanya penghasilan kan harus datang dari suatu usaha? Kalo kita umpamanya punya waktu luang dan keahlian membuat kue, lalu kita pengen membuka toko kue. Apa yang harus kita lakukan? Pertama-tama kita pilih kue apa yang mau kita jual. Kalo ga bisa bikin brownies, ya jangan ngotot jualan brownies. Kalo brownies bikinanmu ternyata ga enak, ga ada orang yang mau beli, akhirnya kamu bilang: “Ah ternyata ga bisa dapet duit dari bisnis kue!”.

Sebenarnya yang salah bukan bisnisnya, tapi si pelaku bisnisnya sendiri. Jadi…jangan pernah bilang bahwa IrMa (kepanjangan Internet Marketing) adalah bisnis bo’ong-bo’ongan. Masak berbisnis di dunia maya? Namanya aja ‘maya’, jangan-jangan duitnya juga maya alias ga ada duitnya? Atau…masak ada orang yang mau beli barang tanpa ketemu penjualnya, tanpa pegang barangnya?

Jawabnya…sekali lagi…BISA. Asal anda tahu caranya. Kalo mau jualan brownies, harus tahu bahan dan cara bikinnya dong!

Pertama-tama para blogger harus memperhatikan isi blognya, beda dengan pemilik website. Sebuah site biasanya dibuat berdasarkan satu tema sentral. Misalnya website tentang ‘perawatan kulit’ atau tentang ‘belajar gitar’. Sedangkan blog, awalnya dan pada umumnya adalah sebuah diary pemiliknya. Sehingga isinya benar-benar ‘gado-gado’, mengikuti isi pikiran si empunya. Blog seperti ini yang SULIT untuk di-monetize. Aku bilang sulit, bukannya impossible loh!

Karena, logikanya orang mau jualan kan ada yang mau dijual. Nah, apa yang mau dijual dengan curhatan anda? Bukan aku bilang bahwa curhat anda ga penting loh, semua yang ada pada diri kita pasti penting, tapi apakah bisa dijual? Belum tentu kan?

Kalau anda memang serius ingin memonetize blog, usahakan blog itu memiliki satu tema khusus. Contoh blogger yang sudah menganut asas ini adalah Fanny. Ia memiliki beberapa blog, dan masing-masing punya tema masing-masing. Jadi, ga mungkin Fanny akan menuliskan pengalaman jalan-jalannya ke gunung Bromo di blog Graha Sastra misalnya, karena GS itu khusus untuk tips-tips menulis cerpen. Tempat yang cocok ialah Sang Pelancong.

Mengapa harus sebuah tema khusus?

Agar anda bisa menyesuaikan ‘produk’ yang anda jual. Misalnya kalo anda mau jual baju senam, ga mungkin kan tokonya bergambar Winnie the Pooh ato Barbie?? Ga matching gitu loh… Pengunjung akan merasa ga nyaman berada di toko anda.

Tapi gimana kalo anda tetap ingin punya 1 blog yang isinya gado-gado karena anda ga punya waktu lebih tuk merawat 2 blog, tapi anda tetap pengen cari duit? Anda bisa coba apply ke beberapa PPC (Pay Per Click), penyedia iklan seperti Google Adsense yang sifatnya LOKAL (made-in Indonesia). Contohnya (aku tahunya hanya dua):

Adsense Camp
Kumpul Blogger

Iklan-iklan yang ditayangkan di sana kebanyakan adalah iklan untuk program online. Kebanyakan kalo diperhatikan ada kata “duit” atau “kaya” atau “untung”. Pokoknya kata-kata yang paling diminati orang Indonesia deh… Aku sendiri tak punya pengalaman dengan PPC local, tapi banyak yang cerita bahwa mereka sudah mendapat penghasilan.

Jadi...jangan pernah bilang bahwa blog anda ga bisa di-monetize yah! Cari dan survey lewat Google, atau tunggu posting-postingku berikutnya!

Sementara sekian dulu tentang monetize blog, selanjutnya akan aku coba tulis untuk program lain selain PPC, dan Google Adsense. Sampe jumpa...

Ayo Belajar IrMa Bareng Fanda!

Apaan tuh IrMa? Teman barunya Fanda? Bukaan… itu singkatan dari Internet Marketing. Sudah pada tahu kan Internet Marketing [untuk selanjutnya disebut IrMa biar gampang]? Yaitu mendapatkan penghasilan dari website atau blog.

Selama lebih dari dua tahun terakhir ini aku telah mendalami IrMa. Awalnya aku belajar dari Asian Brain-nya Anne Ahira (kalo belum tau siapa dia, klik aja asianbrain[dot]com. Beliau salah satu pakar internet marketing di Indonesia yang bahkan sudah kondang sampe ke Amrik segala. Aku mengikuti kursus online-nya Asian Brain hingga kira-kira 5 bulan, yaitu setelah semua modul aku download.

Bukan dari dia saja, aku juga menggabungkan ilmu dari pakar IrMa dari Amrik yang namanya Ken Evoy, dengan sitesell[dot]com. Kedua ilmu itu aku gabungkan, dan akhirnya pada bulan Desember 2007 aku mulai meluanching website pertamaku: www.myexercise-for-woman.com.

Setelah itu berturut-turut aku membuat juga 2 website lainnya, masing-masing selang 2-3 bulan. Lalu terakhir beberapa bulan lalu adik angkatku, yang pernah mengikuti jejakku mendalami IrMa, akhirnya menyerah karena ga punya waktu tuk mengurusinya. Berhubung dia merasa berutang budi padaku, dia merelakan website-nya untuk diwariskan kepadaku! Wow…lumayan deh, karena kulihat hasilnya lumayan meski adikku tak mengurusinya dengan sepenuh hati. Ngomong-ngomong, istilah 'IrMa' itu digulirkan oleh adikku supaya ga keseleo lidah tiap kali mau ngobrol tentang Internet Marketing, hehehe...

Jadilah sekarang website-ku total ada 4 buah, dan mungkin karena pengalamanku selama 2 tahun lebih itu (yang belum ada apa-apanya di dunia IrMa), beberapa kali ada saja teman yang bertanya padaku tentang IrMa.

Lama-lama, daripada aku harus mengulang-ulang topic yang sama, aku berinisiatif membuat blog ini, Belajar Internet Marketing. Selain aku dapat selalu mengingat semua hal dan ilmu tentang IrMa, aku berharap teman-teman juga dapat mengambil manfaat ketika memutuskan untuk mendalami IrMa.

Tentu saja, aku bukan seorang ahli. Aku hanya berbagi semua pengalaman dan ilmu yang kudapat selama mendalami IrMa. Meski aku tidak 100% di IrMa, namun lumayanlah hingga sekarang websiteku sudah bisa menghasilkan.

Buat teman-teman yang pengen bertanya apa saja tentang IrMa, silakan menulis di kotak komentar. Aku akan mencoba menjawab sebisaku, dan akan aku posting di blog ini agar semua bisa belajar sama-sama, OK? Selain itu secara berkala (aku usahain) aku akan membeberkan tips-tips dalam menjalankan IrMa.

Jadi…selamat datang di tempat Belajar Irma milik Fanda ini, yuk kita belajar sama-sama!!!