Kalau anda belum menemukan keyword niche untuk calon blog/situs anda, coba baca dulu Cara Menentukan Keyword Yang Paling Menguntungkan.
Nah, sekarang kita udah punya keyword niche utama buat blog/situs kita. Agar Google bisa menemukan situs kita ketika ada orang mengetikkan keyword utama kita, maka keyword niche utama itu harus muncul di:
1.Judul blog/situs kita
Misalnya Tips For Traveling (dari keyword for traveling, misalnya). Lebih baik lagi bila keywordnya menjadi judul utuh atau nongol di awal kalimat, tapi dalam beberapa kasus ga memungkinkan. Semuanya tergantung kreativitas anda. Mungkin anda bisa mengutak-atik sehingga judulnya menjadi For Traveling To Europe, misalnya.
2.Domain blog/situs kita.
Di sini aku harus mengingatkan anda bahwa untuk serius mendalami IrMa (Internet Marketing), anda kudu menggunakan domain dan hosting berbayar. Hilangkan kebiasaan sok gratisan dengan mendompleng di blogspot atau wordpress. Ini bisnis loh! Bagaimana imaje customer anda kalo ‘toko’ anda ternyata numpang di rumah orang? Pilihlah server hosting yang bisa dipercaya, dan ga sering-sering down servernya sehingga customer tiba-tiba ga bisa buka blog/situs anda. Sekali itu terjadi ia akan mengira anda sudah ‘gulung tikar’ dan mungkin ga akan kembali lagi ke blog/situs anda.
Kalo bisa gunakan keyword juga di URL domain anda, misalnya: tips-for-traveling[dot]com atau fortraveling[dot]com.
3.Konten di home page
Home page sebuah blog/situs ibaratnya etalase toko anda. Agar ada pengunjung yang tertarik masuk ke blog/situs anda, pastikan anda mencantumkan keyword niche anda di dalam konten home page anda.
Eh, apa sih konten itu, Fan? Konten adalah isi situs/blog, dalam hal ini adalah tulisan anda. Dalam dunia IrMa ada ungkapan “content is the king”. Karena internet adalah tempat orang mencari informasi, maka tulisan anda harus bagus sehingga menarik pengunjung untuk terus membaca dan (diharapkan) mengklik link iklan anda atau link jualan anda.
Nah, konten yang anda pajang di home page harus memuat beberapa keyword utama anda. Bukan hanya 1, tapi juga bukan sebanyak-banyaknya sehingga tulisan anda jadi ga ada artinya. Masukkan keyword utama sejumlah kira-kira 3% dari total kata dalam tulisan anda (kira-kira loh ya, kalo kebanyakan bisa dikurangi dikit, kalo masih bisa ditambahin dikit juga ga pa pa. Tapi kalo terlalu banyak bisa dimarahin om Google!).
Untuk ini, menulislah dulu pake MS Word, lalu pakailah fasilitas Word Count untuk menghitung jumlah kata. Misalnya total kata dalam artikel adalah 300, maka total kemunculan keyword utama yaitu ‘for traveling’ (dalam contoh kita) harus kira-kira sebanyak 9 kali (3% dari 300). Kreativitas andalah yang akan membuat keyword-keyword itu bisa diulang dengan tetap terasa natural, tak ada kesan dipaksakan. Keyword-keyword itu harus tersebar di awal, tengah dan akhir konten. Contohnya kayak gini nih (diambil dari salah satu websiteku). Biarpun ga terlalu ngerti maksudnya (sama, aku yang nulis juga ga ngerti kok!?), coba baca saja keseluruhan, dan rasakan apakah kalimat-kalimatnya terasa natural atau dipaksakan (kalo nurut yang nulis sih udah natural…)
Total kata dalam artikel itu adalah 301 (anggap aja 300). Jadi idealnya jumlah keywordnya harus 3% dari 300, yaitu 9 biji. Keyword yang aku pake adalah colon hydrotherapy. Coba hitung deh…ada berapa kali keyword ini muncul (jadi inget-inget permainan di majalah anak-anak aja ya, mencari berapa jumlah sebuah benda dalam sebuah gambar…).
Jadi, semakin blog/situs kita mengoptimalkan keyword niche utama itu dalam semua aspeknya, maka blog/situs kita akan semakin tinggi peringkatnya dalam hasil pencarian Google. Ingat kan, kalo orang pada umumnya hanya akan mencari hingga 3-5 halaman Google. Kalo blog/situs kita munculnya di halaman 20, siapa yang bakal buka?
Aku punya trik untuk memasukkan niche supaya ga kentara sebagai pengulangan. Nantikan di posting berikutnya ya, bersama dengan tips untuk menulis artikel yang bagus!
Sampe jumpa….
Nah, sekarang kita udah punya keyword niche utama buat blog/situs kita. Agar Google bisa menemukan situs kita ketika ada orang mengetikkan keyword utama kita, maka keyword niche utama itu harus muncul di:
1.Judul blog/situs kita
Misalnya Tips For Traveling (dari keyword for traveling, misalnya). Lebih baik lagi bila keywordnya menjadi judul utuh atau nongol di awal kalimat, tapi dalam beberapa kasus ga memungkinkan. Semuanya tergantung kreativitas anda. Mungkin anda bisa mengutak-atik sehingga judulnya menjadi For Traveling To Europe, misalnya.
2.Domain blog/situs kita.
Di sini aku harus mengingatkan anda bahwa untuk serius mendalami IrMa (Internet Marketing), anda kudu menggunakan domain dan hosting berbayar. Hilangkan kebiasaan sok gratisan dengan mendompleng di blogspot atau wordpress. Ini bisnis loh! Bagaimana imaje customer anda kalo ‘toko’ anda ternyata numpang di rumah orang? Pilihlah server hosting yang bisa dipercaya, dan ga sering-sering down servernya sehingga customer tiba-tiba ga bisa buka blog/situs anda. Sekali itu terjadi ia akan mengira anda sudah ‘gulung tikar’ dan mungkin ga akan kembali lagi ke blog/situs anda.
Kalo bisa gunakan keyword juga di URL domain anda, misalnya: tips-for-traveling[dot]com atau fortraveling[dot]com.
3.Konten di home page
Home page sebuah blog/situs ibaratnya etalase toko anda. Agar ada pengunjung yang tertarik masuk ke blog/situs anda, pastikan anda mencantumkan keyword niche anda di dalam konten home page anda.
Eh, apa sih konten itu, Fan? Konten adalah isi situs/blog, dalam hal ini adalah tulisan anda. Dalam dunia IrMa ada ungkapan “content is the king”. Karena internet adalah tempat orang mencari informasi, maka tulisan anda harus bagus sehingga menarik pengunjung untuk terus membaca dan (diharapkan) mengklik link iklan anda atau link jualan anda.
Nah, konten yang anda pajang di home page harus memuat beberapa keyword utama anda. Bukan hanya 1, tapi juga bukan sebanyak-banyaknya sehingga tulisan anda jadi ga ada artinya. Masukkan keyword utama sejumlah kira-kira 3% dari total kata dalam tulisan anda (kira-kira loh ya, kalo kebanyakan bisa dikurangi dikit, kalo masih bisa ditambahin dikit juga ga pa pa. Tapi kalo terlalu banyak bisa dimarahin om Google!).
Untuk ini, menulislah dulu pake MS Word, lalu pakailah fasilitas Word Count untuk menghitung jumlah kata. Misalnya total kata dalam artikel adalah 300, maka total kemunculan keyword utama yaitu ‘for traveling’ (dalam contoh kita) harus kira-kira sebanyak 9 kali (3% dari 300). Kreativitas andalah yang akan membuat keyword-keyword itu bisa diulang dengan tetap terasa natural, tak ada kesan dipaksakan. Keyword-keyword itu harus tersebar di awal, tengah dan akhir konten. Contohnya kayak gini nih (diambil dari salah satu websiteku). Biarpun ga terlalu ngerti maksudnya (sama, aku yang nulis juga ga ngerti kok!?), coba baca saja keseluruhan, dan rasakan apakah kalimat-kalimatnya terasa natural atau dipaksakan (kalo nurut yang nulis sih udah natural…)
Colon hydrotherapy or also known as colonic irrigation or colonic, is a process of injecting water, or sometimes mixed with herbs, into your colon using special equipment. Colon hydrotherapy could only be done by a doctor or practitioners in hospitals, spa or clinics.
Colon is the last portion of human’s digestive system. Colon’s job is to compact the chime, absorb water, and receive B-vitamins that are produced by healthy intestinal bacteria. When it is clogged by wastes, the poisons within your body will pollute your inner environment, which in result can cause many health problems. Colon hydrotherapy is one way to flush all the toxins from your body.
What Happen During Colon Hydrotherapy?
The colon hydrotherapy usually takes 30-50 minutes to perform. You will be given a hospital gown, and the therapist will ask you to lay down on a table. An equipment will inject warm purified water into your colon. The water will cause the muscles lining the colon to contract and expand, forcing out fecal matter which may include bacteria and undigested food, through an evacuation tube into the machine.
This procedure should not cause any pain, however IBS sufferers who are very sensitive to gut contraction might feel uncomfortable or even painful during colon hydrotherapy.
Although colon hydrotherapy procedure is subjected to remove waste products from your body, there are still chances that good products in the body, such as vitamins, mineral and good bacteria will also removed during the process. Therefore, taking supplements and probiotics are recommended after having colon hydrotherapy.
Please note that colon hydrotherapy is not suitable for people suffering from many inflammatory diseases such as Crohns disease, Diverticulitis, Ulcerative Colitis or Haemorrhoids. It is also dangerous to take it when you are pregnant, having congestive heart failure, carcinoma of the rectum or general debilitation.
Total kata dalam artikel itu adalah 301 (anggap aja 300). Jadi idealnya jumlah keywordnya harus 3% dari 300, yaitu 9 biji. Keyword yang aku pake adalah colon hydrotherapy. Coba hitung deh…ada berapa kali keyword ini muncul (jadi inget-inget permainan di majalah anak-anak aja ya, mencari berapa jumlah sebuah benda dalam sebuah gambar…).
Jadi, semakin blog/situs kita mengoptimalkan keyword niche utama itu dalam semua aspeknya, maka blog/situs kita akan semakin tinggi peringkatnya dalam hasil pencarian Google. Ingat kan, kalo orang pada umumnya hanya akan mencari hingga 3-5 halaman Google. Kalo blog/situs kita munculnya di halaman 20, siapa yang bakal buka?
Aku punya trik untuk memasukkan niche supaya ga kentara sebagai pengulangan. Nantikan di posting berikutnya ya, bersama dengan tips untuk menulis artikel yang bagus!
Sampe jumpa….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.