RSS

Rabu, 16 Desember 2009

Belajar Frontpage 2

Kalau anda sudah mahir memasukkan teks ke format website seperti pada Belajar Frontpage 1, maka sekarang kita akan belajar memasukkan gambar. Ingat, orang selalu menyukai gambar. Bahkan tak jarang kita tertarik npada suatu tulisan karena ngeliat gambarnya. Maka usahakan untuk menyisipkan gambar untuk setiap artikel anda, tapi selalu pilihlah gambar yang relevan dengan topik.

Untuk memasukkan gambar ada dua cara.

Cara pertama, di area di mana anda ingin menyisipkan gambar, bikin table baru yang terdiri dari 1 baris dan 2 kolom. Tentukan gambar itu mau ditaruh di cell kiri atau kanan, dan tentukan paragraph mana yang akan diletakkan di samping gambar. Kalo misalnya gambar di cell kiri, cut teks paragraph yang anda pilih dan paste di cell kanan. Lalu taruh kursor di cell kiri, tekan “insert” dari main menu, pilih “picture” lalu pilih “from file”, dan ambil gambar yang dipilih.

Setelah itu jangan lupa merapikan layout gambar maupun teks anda dengan klik kanan pada cell, pilih cell properties.

Cara kedua, letakkan kursor di area di mana anda ingin menyisipkan gambar, lalu tekan “insert” dari main menu, “picture”, lalu “from file”. Cari gambar yang diinginkan. Setelah gambar ter-insert akan tampak seperti ini….

klik pada gambar untuk memperbesar


Sekarang taruh kursor pada gambar, klik kanan lalu pilih “Picture Properties”. Kita akan me-wrap gambar itu dengan teks anda. Kelebihan cara ini adalah kita tak perlu memecah teks menjadi paragraf supaya letaknya imbang dengan gambar, Frontpage yang akan menyesuaikan layout sendiri. Beginilah tampilan menunya…

klik gambar untuk memperbesar

Anda bisa memilih gambar akan terletak di kiri ato kanan cell dengan pilih “left” ato “right”. Kita pilih saja left. Lalu setting horizontal dan vertical spacing, yaitu jarak antara gambar dan teks. Biasanya aku memakai horizontal 10 dan vertical 5. Beginilah hasilnya…

klik gambar untuk memperbesar


Sekarang kita belajar cara membubuhkan link. Gampang banget kok, sama kayak nge-link di blog. Tinggal block kata yang mau dijadikan anchor link (menjadi link), lalu klik icon “hyperlink” yang ada di main menu. Lalu akan terbuka kotak seperti ini…

klik gambar untuk memperbesar


Perhatikan bahwa kata yang anda pilih sebagai anchor text akan langsung tertera di kotak “text to display”. Dalam hal ini yang aku pakai adalah kata “artikel anda”. Kalo anda mau membubuhkan internal link (link milik halaman lain dalam website yang sama), anda cukup browse di kolom “Look in”. Kalo anda membubuhkan link milik website lain, anda harus mengetik URL website itu di kolom “Address”. Lihat contohnya di gambar tadi…

Setelah anda klik OK, maka link itu sudah terpasang.

Sekarang, gimana kalo anda ingin meletakkan suatu widget di website anda? Kan biasanya anda harus berurusan dengan HTML code. Nah, di mana sih tempat HTML website kita ngumpet? Cari saja di pojok kiri bawah dari jendela Frontpage anda. Ada sederet tulisan, yang salah satunya berbunyi “code”, nah…inilah tempat versi HTML code dari halaman website kita. Letaknya di sini nih…

klik gambar untuk memperbesar


Tinggal klik aja, maka kita akan berada di halaman yang penuh HTLM code. Kalo mau kembali ke halaman sebenarnya, tinggal klik “design” aja.

Di posting selanjutnya, kita akan belajar tentang “meta tag” dan bagaimana cara membubuhkan meta tag, yang akan mengoptimalkan halaman anda di mata Search Engine. Sampe jumpa....

Jumat, 11 Desember 2009

Belajar Frontpage 1

Kalo anda memutuskan untuk membuat website (disarankan demikian untuk bisnis IrMa – baca disini alasannya!), dan setelah anda menulis beberapa artikel dan membeli domain plus hosting…sekarang waktunya anda membangun website anda dan mempublishnya ke dunia.

Untuk beberapa posting ke depan aku akan memberikan tutorial untuk program pembuatan website (karena aku tahunya hanya Frontpage, hanya program Frontpage aja yang aku bahas). Sekarang memang Frontpage sudah ga ada lagi dalam Microsoft Office, tapi teman-teman bisa mencari versi portabelnya di internet. Aku punya versi portabelnya (langsung dalam bentuk .exe dan bisa disimpan di flashdisk supaya ga menuh-menuhin memory), dan kalo anda memerlukan, aku bisa mengirim dalam CD asal anda ganti ongkos kirimnya ya…

Aku hanya menjelaskan basic-basicnya aja, sisanya bisa anda otak-atik sendiri.

Pertama-tama anda harus bikin table, karena website itu akan terdiri dari tabel-tabel. Caranya cari “Table” di menu bar, lalu klik “Insert” kemudian “Table”. Setelah menu terbuka, anda disuruh menentukan:

Size : Rows (banyaknya baris, untuk sementara kita isi 4), dan Columns (banyaknya kolom, kita isi 4).

Borders: biasanya aku tidak menggunakan border, jadi kita isi 0.
Background: kita biarkan saja sesuai defaultnya yaitu putih. Nanti kita bisa mengotak atik lebih lanjut.

Kalo udah, tekan tombol OK

Taraaa…anda sekarang punya table yang berisi 4 baris dan 4 kolom. Masing-masing kolom atau baris itu akan disebut “Cell”. Untuk mengedit suatu cell cukup menempatkan kursor di cell ybs atau menempatkan kursor di pinggir garis cell hingga muncul tanda , lalu kliklah, maka cell tsb akan ter-block, lalu klik kanan mouse anda, dan pilih “Cell Properties”.

Untuk mengubah lebar atau besar cell, tinggal men-drag kursor anda di garis-garis cell (sama kayak MS Excel). Untuk menentukan layout, cari “Cell Properties”, dan tentukan horizontal alignment serta vertical alignment-nya. Pilihan verticalnya adalah top (tulisan atau gambar ditempatkan di paling atas cell), center (di tengah-tengah cell), atau bottom (di paling bawah cell). Pilihan horizontal: left (rata kiri), center (di tengah) right (rata kanan).

Untuk website yang minimalis, biasanya table kolom paling kiri adalah untuk sidebar. Baris paling atas untuk header. Kolom kedua dari atas dikosongi untuk jarak yang memisahkan header dengan body. Kolom ketiga bisa langsung untuk body, atau kalo anda suka sidebar horizontal, anda bisa menempatkan sidebar itu di kolom ini, lalu bodynya di kolom 4.

Sedang kolom kedua dikosongi untuk jarak antara sidebar dan body. Kolom ketiga untuk body, dan kolom paling kanan untuk jarak saja supaya tulisan kita ga terlalu mepet ke kanan. Otak-atik dulu lebar kolom dan baris ini [scroll ke bawah buat lihat hasilnya].

Header
Sekarang kita berada di baris cell paling atas. Anda bisa membuat header sendiri (kalo aku biasanya minta tolong teman), tapi anda bisa membuat yang sederhana dengan mewarnai kolom.

Pertama-tama block seluruh cell di baris paling atas, klik kanan, pilih “Merge Cell” sehingga seluruh cell teratas menjadi satu kesatuan yang akan dipakai sebagai header. Lalu klik kanan mouse, pilih “Cell Properties”, cari “Background”, dan pilih “color” yang dikehendaki. Aku pilih warna ungu. Setelah itu tekan OK, dan cell teratas anda sekarang sudah berwarna. Tinggal menuliskan nama website anda. [scroll ke bawah untuk liat hasilnya].

Sidebar horizontal
Kalo anda ingin menambah sidebar horizontal, pergilah ke baris cell nomor 3. Misalnya anda mau menambahkan 3 menu, maka klik kanan mouse, pilih “Split Cell”, dan isi jumlah cell = 3. Tambahkan menu-menu anda di ketiga cell yang sudah terbentuk. Scroll ke bawah untuk liat hasilnya.

Body teks
Sekarang buka file artikel yang sudah anda buat di MS Word. Copy semuanya, lalu paste ke kolom ketiga, baris ke 3 atau 4 sesuai pilihan anda. Lalu jangan lupa mensetting layout cell-nya ya…

Sidebar vertical
Karena sidebar ini berisi link-link menuju ke halaman-halaman artikel anda, maka biasanya diberi warna yang berbeda dari body teks agar menarik perhatian. Di sini aku pilih warna ungu muda, sama dengan header.

Akhirnya, seperti inilah tampilan sederhana website kita yang kita bikin pake Frontpage. Ga sulit kan???

klik untuk memperbesar gambar

Selanjutnya, tunggu postingku yang akan datang, yang mengulas tentang cara memasukkan gambar, membubuhkan link dan HTML code.

Selasa, 08 Desember 2009

Mana Yang Lebih Baik: Website Atau Blog?

Setelah anda mulai menulis konten, dan mungkin sudah menghasilkan beberapa tulisan, anda lalu berpikir, what’s next? Mempublikasikannya tentu! Lalu pertanyaan berikutnya adalah: format mana yang akan anda pilih, website? Atau blog? Sekarang aku akan bahas perbedaan keduanya ya…

Untuk membuat website anda harus mampu mengoperasikan salah satu program pembuat website. Yang paling mudah dan simple pengoperasiannya adalah Microsoft Frontpage. Seperti produk keluaran Microsoft lainnya, tak sulit untuk menggunakannya. Tinggal bikin table, copy-paste tulisan anda dari Word, lalu menata layoutnya, membubuhkan link. Selesai. Masalahnya software aslinya tentu mahal banget, tapi kalo mau anda bisa mendownload versi gratisannya di internet. Program ini yang selama ini aku pake.

Program lainnya yang lebih complicated (dan lebih cocok buat yang familiar dengan javascript dan sodara-sodaranya), yaitu Macromedia Dreamweaver. Aku pernah coba memakainya, tapi kepala jadi pusing tujuh keliling….

Ada lagi yang versi open source, yaitu Joomla. Struktur Joomla mirip banget dengan blog. Kata mereka yang udah belajar, Joomla gampang pengoperasiannya. Tapi berhubung aku udah terbiasa dengan Frontpage, ngapain mesti belajar yang lain lagi?

Kenapa sih harus susah-susah belajar program baru demi untuk membangun website?

Alasannya, website punya image yang lebih baik sebagai sumber informasi. Website menunjukkan sisi profesionalitas sebuah perusahaan. Atau bisa dibilang website identik dengan bisnis atau perusahaan. Sedangkan sodaranya, blog, identik dengan perorangan. Kalo anda mau beli barang nih, pilih beli dari perusahaan ato perorangan? Jawab sendiri deh...

Meskipun pada kenyataannya website itu mungkin aja milik perorangan kayak kita-kita juga. Tapi...yang penting kan imagenya!

Tambahan lagi, dengan website kita lebih bebas untuk mengutak-atik tag: title tag, description tag, dll (semua akan ada di posting selanjutnya). Sedang di blog, kita tergantung pada provider blognya, entah itu blogspot ato wordpress.

Jadi saranku lebih baik membuat website, atau kalo anda lebih suka blog, usahakan memilih tampilan yang imagenya profesional. Jangan terlalu berkesan personal. Dan gunakan blog itu khusus dan serius untuk bisnis.

Kalo anda mau membuat blog, anda bisa pakai blogspot ato wordpress, tapi HARUS pake nama domain anda sendiri.

Nah, moga-moga anda sekarang udah nentuin format mana yang akan dipake. Selanjutnya kita akan membicarakan 'tag', bagaimana cara membubuhkannya, dan khusus buat yang memilih website, gimana cara meng-upload semua konten ke server hosting anda. Sampe jumpa.....

Sabtu, 05 Desember 2009

Tips Membeli Domain Dan Hosting

Sesudah anda mulai menulis beberapa buah konten, maka sekaranglah waktunya anda melakukan pembelian domain dan hosting. Loh Fan, bukannya terbalik prosesnya? Nggak juga. Ini sama aja dengan anda menabung beberapa perabotan yang anda sukai, lalu setelah tabungan anda mencukupi baru beli rumahnya, sehingga ketika anda menempati rumah baru itu, anda sudah bisa merasa nyaman dengan perabotan pilihan anda juga.

Kalo anda beli domain + hosting duluan, padahal anda masih harus riset keyword, riset competitor, riset affiliate, lalu menulis konten, beberapa bulan akan tersia-sia dari masa berlakunya domain + hosting itu. Ingat, domain yang kita beli itu jangka waktunya setahun. Kalo sebulan aja dianggurin, mubazir kan? Jadi mending konten udah siap semua, lalu begitu anda beli domain bisa langsung diupload. Hehehe…mau jadi pengusaha, harus mikir cara pengusaha dong!

Memang sih ada yang bilang bahwa domain yang lama dianggurin bisa lebih cepat terindeks ama Google, tapi aku kok ga terlalu percaya ya? Apa ada teman-teman yang punya pengalaman? Selama ini aku berpikir praktis aja, kalo belum perlu ngapain beli sekarang? Siapa tahu di tengah proses kita ga jadi nerusin tema yang udah kita pilih? Kan jadi sia-sia tuh…

Dalam membeli domain, yang paling penting adalah menentukan nama domain itu. Masih ingat artikel yang lalu? keyword niche harus tercantum, salah satunya, dalam nama domain. Kalo anda mencari nama untuk toko, memang harus nama yang indah, pendek dan mudah diingat. Tapi kalo nama domain, bukan hanya indah dan pendek, yang penting adalah keyword niche yang anda bidik harus tercantum di nama domain itu. Yang terbaik adalah kalo keyword niche itu sendiri yang jadi nama domain.

Misalnya keyword niche yang dibidik adalah ‘jogging tips’, maka kalo bisa cari domain: joggingtips.com atau jogging-tips.com. Gimana kalo kedua nama itu ga tersedia? Coba ditambah dengan kata lain, mis. best-jogging-tips.com atau my-jogging-tips.com. Atau utak-atik pemakaian tanda (-), pake dan tidak. Dalam hal ini anda harus ekstra kreatif agar:
  1. Keyword niche tercantum di domain itu
  2. Nama domain sependek mungkin
  3. Ketika orang membaca nama domain itu, langsung akan mengetahui kira-kira situs atau blog anda membahas tentang apa.
Yang penting juga diingat, belilah domain [dot]com! Jangan [dot]net apalagi [dot]co[dot]cc. Domain [dot]com tetap yang paling bagus buat image professional anda. Dan JANGAN sekali-kali pake blog gratisan macam blogspot dan wordpress ya! Masak mau bisnis, fasilitas gratisan?? Lagipula, harga domain sekarang murah kok, di kisaran 95ribu-an untuk setahun. Lalu dimana belinya? Sebaiknya anda beli domain di tempat yang sama dengan beli hosting.

Untuk beli hosting, pilihlah yang sudah punya nama, yang perusahaannya bonafide dan pemakainya banyak (cari di daftar customer dan lihat juga testimony). Keuntungan beli hosting dan domain di tempat yang sama adalah, si penyedia akan langsung mengarahkan domain yang anda beli ke server hosting mereka, sehingga begitu sudah aktif anda tinggal langsung pake aja.

O ya, untuk hosting, karena anda masih baru mulai dan jumlah bandwith yang akan dipakai belum banyak, lebih baik beli yang minim aja, sekitar 1-2Gb. Lihat pemakaian anda selama setahun itu, kalo dirasa udah hampir mencapai plafon bandwithnya, baru anda upgrade ke paket hosting yang lebih tinggi. Lagi-lagi percuma aja beli bandwith besar kalo pengunjung anda baru 10-20 orang per hari kan?

Oke? Sudah siapkah anda memutuskan membeli domain dan hosting? Berarti anda sudah benar-benar siap untuk terjun ke bisnis IrMa. Sampe jumpa ya di posting selanjutnya….

Rabu, 02 Desember 2009

Menentukan Gaya Penulisan Konten Yang Bagus

Perasaan, Fanda beberapa posting terakhir ini nulis tentang konten terus deh! Memang, bukannya mau membuat anda bosan, tapi itu karena konten adalah bagian terpenting dari sebuah situs/blog. Ingat! Tujuan orang pergi ke search engine adalah karena ia butuh informasi. Meskipun ia berniat untuk membeli barang pun, ia tetap butuh informasi mengenai barang itu kan? Beli barang via belanja online kan ga bisa melihat dan memegang-megang barangnya, jadi mereka harus yakin membeli barang yang benar dengan memperoleh sebanyak mungkin informasi mengenai barang itu.

Alasan lain, adalah karena Google sebagai search engine juga amat menyukai konten. Makanya dalam IrMa, ada jargon: Content is the King! Lupakan dulu ilmu-ilmu SEO, tinggalkan dulu Page Rank, jangan pikirkan tentang Google Adsense atau monetize blog. Sekarang, lakukan langkah yang paling penting dulu, dan letakkan dasar dari bisnis IrMa anda, MENULIS KONTEN! Kalo dari awal anda kurang optimal menulis konten, 1001 SEO yang paling jitupun ga akan mendatangkan penghasilan yang optimal.

Jadi…sekali lagi… Bisnis IrMa adalah bisnis serius. Seserius bisnis-bisnis lainnya di dunia bisnis. Rule-nya gampang, kalo anda mau hasil maksimal, lakukan usaha maksimal. Ga ada ceritanya iseng-iseng bisa menghasilkan duit banyak (ada sih memang, tapi itu kan hanya mungkin 1 atau 0,1% aja? Apa anda mau pasrah dan berharap jadi yang 0,1% itu? Atau anda mau take action untuk memperoleh hasil optimal?).

Balik (lagi) ke konten. Konten yang baik adalah yang tulisannya enak dibaca. Sekarang ini orang semakin suka dengan segala hal yang sifatnya ‘personal’. Mereka sudah lelah dikibuli oleh perusahaan-perusahaan besar yang hanya memikirkan keuntungan mereka sendiri. Sebaliknya, mereka lebih percaya pada orang-orang biasa seperti diri mereka sendiri di seluruh belahan dunia yang punya kompetensi di bidangnya. Karena itu, seorang webmaster (pemilik website) atau blogger diharapkan menjadi seorang ahli pada topik yang ia angkat menjadi tema tulisan-tulisannya.

Dan meskipun ahli, orang selalu mengharapkan adanya kehangatan orang lain, meski dalam tulisan sekalipun. Makanya, ketika anda menulis, menulislah seolah-olah anda sedang berbicara pada pembaca anda. Tapi…kan pembacaku belum tentu orangnya sama? Jadi cara bicaraku pasti lain dong kalo aku ngomong dengan kakek-kakek ama anak kecil??

Untungnya…anda sudah menentukan topik niche untuk calon situs/blog anda. Sekarang, inilah yang harus anda lakukan untuk menentukan gaya penulisan yang akan anda terapkan pada konten anda:

Tentukan target pembaca situs/blog anda, berdasarkan topik niche yang anda pilih. Secara gender, tingkat sosial, umur, maupun kondisi mental mereka, juga apa harapan mereka. [Hah…rumit amat sih??] Nggak kok…kita akan pake logika aja. Misalnya nih…anda pilih topik ‘tips for travelling’. Bayangkan, kira-kira siapa yang akan mencari di Google, tips untuk travelling? Mmm…keluarga muda/menengah? [kalo generasi tua biasanya udah punya pengalaman dan untuk amannya mereka akan mengulangi aja pengalaman di masa lalu]. Jadi keluarga muda, usia? Antara 20-45 tahun kali ya? Tingkat sosial? Di sini anda harus menentukan apakah anda akan mengulas tentang liburan yang murah tapi meriah? Atau justru liburan yang kelas mewah?

Ambil aja yang murah-meriah deh, berarti tingkat sosial mengengah-ke bawah. Lalu apa yang mereka harapkan? Tips berlibur yang murah dan efektif. Kondisi mental mereka tentu aja excited karena memikirkan liburan!

Dengan berbekal pengetahuan tadi, anda harus menulis seolah-olah anda lagi ngomong ama sepasang suami istri yang lagi mau liburan. Bayangin deh wajah mereka berdua (misalnya Brad Pitt ama Angelina Jolie yang barusan bangkrut, hehehe…). Kira-kira gimana anda akan ngomong dengan mereka? Yang pasti kata gantinya pasti pake ‘you’ (kata ganti orang kedua jamak). Mungkin supaya lebih santai (orang lagi mikirin liburan kan bawaannya pasti santai?), anda kadang-kadang bisa pake ‘you guys’.

SELALU mulailah dengan menulis untuk Home page anda lebih dulu. Tulisan ini harus SEMPURNA, karena ia adalah tempat pertama yang dikunjungi orang. Kalo tulisan anda di sini belepotan, orang akan ogah masuk lebih dalam ke halaman-halaman yang lain. Ibaratnya home page adalah toko anda, kalo begitu masuk orang melihat toko anda kotor, suram, rak-raknya banyak yang kosong, ia pasti akan putar balik dan segera keluar dari toko anda. Padahal mungkin aja anda menyimpan barang yang bagus di gudang belakang? Nah, salah anda kan kenapa barang yang bagus ga dipajang di etalase paling depan??

Home page gunanya adalah menarik perhatian pembaca, agar ia masuk ke halaman-halaman lain yang di-monetize. Boleh-boleh saja menyisipkan 1-2 iklan di homepage, tapi jangan lebih dari itu, agar konten anda merupakan daya tarik yang paling kuat. Usahakan isi konten mencakup keseluruhan tema secara umum, lalu arahkan pembaca untuk masuk ke halaman-halaman yang membahas tema itu secara spesifik. Ingat ya…pertahankan gaya tulisan dari awal hingga akhir. Kalo gayanya santai kayak contoh di atas, ya santailah terus, tempatkan diri anda sebagai kawan yang memberi advis tentang liburan pada teman anda.

Oke? Selamat menulis ya, dan jangan lupa sambil memperhatikan cara-cara optimal memasukkan keyword niche dalam konten. Sampe jumpa…..