RSS

Rabu, 02 Desember 2009

Menentukan Gaya Penulisan Konten Yang Bagus

Perasaan, Fanda beberapa posting terakhir ini nulis tentang konten terus deh! Memang, bukannya mau membuat anda bosan, tapi itu karena konten adalah bagian terpenting dari sebuah situs/blog. Ingat! Tujuan orang pergi ke search engine adalah karena ia butuh informasi. Meskipun ia berniat untuk membeli barang pun, ia tetap butuh informasi mengenai barang itu kan? Beli barang via belanja online kan ga bisa melihat dan memegang-megang barangnya, jadi mereka harus yakin membeli barang yang benar dengan memperoleh sebanyak mungkin informasi mengenai barang itu.

Alasan lain, adalah karena Google sebagai search engine juga amat menyukai konten. Makanya dalam IrMa, ada jargon: Content is the King! Lupakan dulu ilmu-ilmu SEO, tinggalkan dulu Page Rank, jangan pikirkan tentang Google Adsense atau monetize blog. Sekarang, lakukan langkah yang paling penting dulu, dan letakkan dasar dari bisnis IrMa anda, MENULIS KONTEN! Kalo dari awal anda kurang optimal menulis konten, 1001 SEO yang paling jitupun ga akan mendatangkan penghasilan yang optimal.

Jadi…sekali lagi… Bisnis IrMa adalah bisnis serius. Seserius bisnis-bisnis lainnya di dunia bisnis. Rule-nya gampang, kalo anda mau hasil maksimal, lakukan usaha maksimal. Ga ada ceritanya iseng-iseng bisa menghasilkan duit banyak (ada sih memang, tapi itu kan hanya mungkin 1 atau 0,1% aja? Apa anda mau pasrah dan berharap jadi yang 0,1% itu? Atau anda mau take action untuk memperoleh hasil optimal?).

Balik (lagi) ke konten. Konten yang baik adalah yang tulisannya enak dibaca. Sekarang ini orang semakin suka dengan segala hal yang sifatnya ‘personal’. Mereka sudah lelah dikibuli oleh perusahaan-perusahaan besar yang hanya memikirkan keuntungan mereka sendiri. Sebaliknya, mereka lebih percaya pada orang-orang biasa seperti diri mereka sendiri di seluruh belahan dunia yang punya kompetensi di bidangnya. Karena itu, seorang webmaster (pemilik website) atau blogger diharapkan menjadi seorang ahli pada topik yang ia angkat menjadi tema tulisan-tulisannya.

Dan meskipun ahli, orang selalu mengharapkan adanya kehangatan orang lain, meski dalam tulisan sekalipun. Makanya, ketika anda menulis, menulislah seolah-olah anda sedang berbicara pada pembaca anda. Tapi…kan pembacaku belum tentu orangnya sama? Jadi cara bicaraku pasti lain dong kalo aku ngomong dengan kakek-kakek ama anak kecil??

Untungnya…anda sudah menentukan topik niche untuk calon situs/blog anda. Sekarang, inilah yang harus anda lakukan untuk menentukan gaya penulisan yang akan anda terapkan pada konten anda:

Tentukan target pembaca situs/blog anda, berdasarkan topik niche yang anda pilih. Secara gender, tingkat sosial, umur, maupun kondisi mental mereka, juga apa harapan mereka. [Hah…rumit amat sih??] Nggak kok…kita akan pake logika aja. Misalnya nih…anda pilih topik ‘tips for travelling’. Bayangkan, kira-kira siapa yang akan mencari di Google, tips untuk travelling? Mmm…keluarga muda/menengah? [kalo generasi tua biasanya udah punya pengalaman dan untuk amannya mereka akan mengulangi aja pengalaman di masa lalu]. Jadi keluarga muda, usia? Antara 20-45 tahun kali ya? Tingkat sosial? Di sini anda harus menentukan apakah anda akan mengulas tentang liburan yang murah tapi meriah? Atau justru liburan yang kelas mewah?

Ambil aja yang murah-meriah deh, berarti tingkat sosial mengengah-ke bawah. Lalu apa yang mereka harapkan? Tips berlibur yang murah dan efektif. Kondisi mental mereka tentu aja excited karena memikirkan liburan!

Dengan berbekal pengetahuan tadi, anda harus menulis seolah-olah anda lagi ngomong ama sepasang suami istri yang lagi mau liburan. Bayangin deh wajah mereka berdua (misalnya Brad Pitt ama Angelina Jolie yang barusan bangkrut, hehehe…). Kira-kira gimana anda akan ngomong dengan mereka? Yang pasti kata gantinya pasti pake ‘you’ (kata ganti orang kedua jamak). Mungkin supaya lebih santai (orang lagi mikirin liburan kan bawaannya pasti santai?), anda kadang-kadang bisa pake ‘you guys’.

SELALU mulailah dengan menulis untuk Home page anda lebih dulu. Tulisan ini harus SEMPURNA, karena ia adalah tempat pertama yang dikunjungi orang. Kalo tulisan anda di sini belepotan, orang akan ogah masuk lebih dalam ke halaman-halaman yang lain. Ibaratnya home page adalah toko anda, kalo begitu masuk orang melihat toko anda kotor, suram, rak-raknya banyak yang kosong, ia pasti akan putar balik dan segera keluar dari toko anda. Padahal mungkin aja anda menyimpan barang yang bagus di gudang belakang? Nah, salah anda kan kenapa barang yang bagus ga dipajang di etalase paling depan??

Home page gunanya adalah menarik perhatian pembaca, agar ia masuk ke halaman-halaman lain yang di-monetize. Boleh-boleh saja menyisipkan 1-2 iklan di homepage, tapi jangan lebih dari itu, agar konten anda merupakan daya tarik yang paling kuat. Usahakan isi konten mencakup keseluruhan tema secara umum, lalu arahkan pembaca untuk masuk ke halaman-halaman yang membahas tema itu secara spesifik. Ingat ya…pertahankan gaya tulisan dari awal hingga akhir. Kalo gayanya santai kayak contoh di atas, ya santailah terus, tempatkan diri anda sebagai kawan yang memberi advis tentang liburan pada teman anda.

Oke? Selamat menulis ya, dan jangan lupa sambil memperhatikan cara-cara optimal memasukkan keyword niche dalam konten. Sampe jumpa…..

3 komentar:

sibaho way mengatakan...

setuju mbak. content is the king. saya juga baru menyadari kalo konten itu adlah pondasi irma jangka panjang.

Ivan Kavalera mengatakan...

wah, thanks nih tips n trik IrMa-nya, mbak. aku jadi dapet ilmu nih meski aku masih agak gagap dan gaptek kalo soal ginian. he he..konten?

fanny mengatakan...

oo gitu toh. jadi harus bisa nulis yg bisa menarik hati orang ya. pantas, tulisan diary di blog aku lebih rame komentnya krna org suka yg berbau personal sih.

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.