Kali ini aku mau memposting e-mail dari seorang teman dari teman (berarti teman juga dong, ya?). Dia pengen mendalami IrMa (Internet Marketing), tapi masih bingung memulainya. Ada beberapa pertanyaan yang ia ajukan dalam e-mail ini, tapi yang menarik adalah tentang mencari niche. Tentu saja, karena pemilihan niche ini adalah pondasi bisnis kita kan? So, ayo kita baca pertanyaannya, dan sekalian jawabanku, siapa tahu ada informasi yang berguna buat teman-teman…
Ini isi e-mail dari Irene (nama disamarkan):
Ini isi e-mail dari Irene (nama disamarkan):
Dear Fanda,
Saya teman baik Anita (samaran juga). Maaf sebenarnya saya sudah lama banget ingin menggeluti bidang ini karena saya sudah pensiun dini. Setelah beberapa bidang coba ternyata tidak menghasilkan sesuatupun. Bulan Dec smp Mid Feb saya sudah masuk ke Ahira. Terus terang saya kurang cepat tanggap soal technology, jadi pada waktu PR yang di suruh Ahira, saya tidak begitu mengerti dan terus sudah coba tanya tapi belum dijawab, akhirnya saya sudah give up sendiri.
Kembali saya minta pendapat Fanda yang sudah berpengalaman:
1) apakah saya boleh minta tolong membuat website kepada orang yang berpengalaman
2) buat saya membuat keyword, niche itu sudah problem utama; bingung setelah mencari 10 keywords dan dibuat survey ternyata banyak sekali competitor dan ketika saya lihat di market samurai, keyword kita itu harus memenuhi 4 kriteria: traffic, relevance, competition, commerciality.
Ke 4 faktor itu harus dianlisa. Susah banget yach .
3) Pertanyaan yang sangat mendasar, bagaimana google dan amazone membayar komisi (dgn bank draft?).
thanks sebelumnya.
Dan ini jawaban dariku…
Dear Irene,
1. Soal bikin website saya sendiri juga nggak terlalu ngerti teknologi kok. Tapi berkat ikut Ahira, paling tidak saya bisa pake software Microsoft Frontpage. Saya bikin blog : http://belajar-irma.blogspot.com buat para pemula yg mau menggeluti internet marketing. Memang saya bukan ahli, tp langkah2 yg sudah saya lakukan (trial & error) saya bagikan ke org lain yg sama 'nggak-ngerti-teknologi' nya dengan saya.
Untuk mengoperasikan Frontpage, bisa dibaca di blog itu, cari di bagian 'Labels', klik yg 'Website'. Untuk software-nya sendiri saya punya versi portable-nya, bisa saya kirim dalam bentuk CD kalo berkenan. Menurut saya, mending bikin website sendiri. Karena kalo buatin di org memang lebih bagus, tp pertama, biaya. Kedua, kalo kita mau update2, kita akan selalu tergantung ke dia (ribet dan biaya gede).
2. Mengenai keyword niche, kita pikir saja secara logika. Bidang apa yg di masa depan akan booming dan dicari orang (terutama orang Amerika dan Eropa karena kesanalah target market kita). Kalau menurut saya sih kesehatan, khususnya yg natural. Kayaknya org Amerika juga sudah mulai 'back to nature'. Mungkin Irene yg punya banyak kesempatan buat browsing punya ide lain? Boleh dicoba.
Tambahan: Kalo bisa usahakan tema niche yang dipilih itu tak jauh dari kompetensi kita. Jangan hanya mengejar niche bagus, tapi kita ga tau apa-apa atau tak punya pengalaman sama sekali tentang hal itu. Memang, kita bisa belajar, tapi kan akan makan waktu lebih lama lagi. Lebih baik suatu bidang yang memang kita cintai sehingga kita pantang menyerah buat melakukan IrMa.
Kalau saya biasa pakai Google Adwords (https://adwords.google.com/select/KeywordToolExternal) utk riset keyword. Disana ada hasil pencarian Google rata2 per bulan dan bulan yg lalu. Juga menunjukkan banyaknya kompetisi. Memang nggak ada bidang yg nggak ada kompetisinya (kalo nggak ada kompetisinya berarti nggak berprospek deh). Soalnya kompetitor kita org Amrik loh, yg notabene jauh lebih pintar dari kita. Jadi, cari aja yg kompetisinya paling sedikit. Kompetisi 50% sudah bagus kok (di Google Adwords).
Tentang commerciality, coba cek aja keyword itu di Google. Lihat website2 yg pakai keyword itu (calon kompetitor kita). Lihat apa aja yg mereka jual, termasuk Google adsnya. Search juga di Amazon keyword itu, nanti akan keluar produk2 yg mereka jual. Kalo sedikit sekali ya berarti commerciality-nya nggak bagus.
Kalo memang nggak bagus, pdhal sudah naksir keyword itu, coba ubah sedikit keywordnya jadi lebih niche atau malah kurang niche. Misalnya nih mau pake KW 'jogging tips', nah di Amazon mungkin hanya ada buku2 ttg jogging. Tapi coba diperlebar menjadi 'jogging', pasti akan keluar sepatu jogging, baju olahraga, alat buat ngukur kecepatan/waktu (apa ya namanya?) dll dll. Kan semua itu bisa dijual di website dgn keyword jogging tips?
Saya ada menulis ttg keyword niche juga di blog, silakan baca2 deh...
3. Google bayar pake Western Union (sekarang sudah banyak bank yg menerima Western Union, cari saja yg ada logo itu). Yg pasti BRI dan Niaga. BCA nggak ada. Gampang kok, kita bisa mencairkan dana tanpa punya rekening. Tinggal ke CS aja, asal ingat nomor yg diberikan Google. Nanti kita langsung ambil duit tunainya sesuai kurs hari itu di kasir.
Kalo Amazon sayangnya masih pake cek yg dikirim ke alamat kita. Sampai sekarang saya belum terima ceknya (baru ingat mesti tanya ke Amazon nih..).
Terakhir (out of your questions), menurut pengalaman pribadi ternyata seperti bisnis2 lainnya, internet marketing juga ada faktor lucknya. Saya pertama bikin tentang exercise (pake keyword yg lebih niche), memang trafficnya gede sekali, tapi pendapatan Adsense-nya kecil. Lalu kedua saya bikin tentang probiotics (tahu kan, bakteri baik yg ada di yogurt). Topiknya niche sekali sampai2 kesulitan untuk cari topik buat artikel. Dan trafiknya kalah dari yg Exercise, tp pendapatan Adsensenya bisa jauh lebih tinggi dari Exercise. Akhirnya saya akali supaya bisa terus update yg Probiotics, saya masukin resep2 yg memakai yogurt (pdhal aslinya nggak suka dan nggak pernah nyoba sendiri, hihihi...).
Kesimpulannya: coba saja terus. Jgn terlalu njelimet risetnya sampai bingung sendiri. Pokoknya kelihatan ada prospek, ambil saja. Setelah itu amati, kesalahan pada website pertama kan bisa diperbaiki di website ke-2 dst. Yg penting sekarang ambil langkah pertama dulu: Action (kata Ahira!).
Selamat mencoba, dan semoga sukses yah! Kalo ada pertanyaan2 lagi, silakan e-mail saja...
Salam,
Fanda
Dear Irene,
1. Soal bikin website saya sendiri juga nggak terlalu ngerti teknologi kok. Tapi berkat ikut Ahira, paling tidak saya bisa pake software Microsoft Frontpage. Saya bikin blog : http://belajar-irma.blogspot.com buat para pemula yg mau menggeluti internet marketing. Memang saya bukan ahli, tp langkah2 yg sudah saya lakukan (trial & error) saya bagikan ke org lain yg sama 'nggak-ngerti-teknologi' nya dengan saya.
Untuk mengoperasikan Frontpage, bisa dibaca di blog itu, cari di bagian 'Labels', klik yg 'Website'. Untuk software-nya sendiri saya punya versi portable-nya, bisa saya kirim dalam bentuk CD kalo berkenan. Menurut saya, mending bikin website sendiri. Karena kalo buatin di org memang lebih bagus, tp pertama, biaya. Kedua, kalo kita mau update2, kita akan selalu tergantung ke dia (ribet dan biaya gede).
2. Mengenai keyword niche, kita pikir saja secara logika. Bidang apa yg di masa depan akan booming dan dicari orang (terutama orang Amerika dan Eropa karena kesanalah target market kita). Kalau menurut saya sih kesehatan, khususnya yg natural. Kayaknya org Amerika juga sudah mulai 'back to nature'. Mungkin Irene yg punya banyak kesempatan buat browsing punya ide lain? Boleh dicoba.
Tambahan: Kalo bisa usahakan tema niche yang dipilih itu tak jauh dari kompetensi kita. Jangan hanya mengejar niche bagus, tapi kita ga tau apa-apa atau tak punya pengalaman sama sekali tentang hal itu. Memang, kita bisa belajar, tapi kan akan makan waktu lebih lama lagi. Lebih baik suatu bidang yang memang kita cintai sehingga kita pantang menyerah buat melakukan IrMa.
Kalau saya biasa pakai Google Adwords (https://adwords.google.com/select/KeywordToolExternal) utk riset keyword. Disana ada hasil pencarian Google rata2 per bulan dan bulan yg lalu. Juga menunjukkan banyaknya kompetisi. Memang nggak ada bidang yg nggak ada kompetisinya (kalo nggak ada kompetisinya berarti nggak berprospek deh). Soalnya kompetitor kita org Amrik loh, yg notabene jauh lebih pintar dari kita. Jadi, cari aja yg kompetisinya paling sedikit. Kompetisi 50% sudah bagus kok (di Google Adwords).
Tentang commerciality, coba cek aja keyword itu di Google. Lihat website2 yg pakai keyword itu (calon kompetitor kita). Lihat apa aja yg mereka jual, termasuk Google adsnya. Search juga di Amazon keyword itu, nanti akan keluar produk2 yg mereka jual. Kalo sedikit sekali ya berarti commerciality-nya nggak bagus.
Kalo memang nggak bagus, pdhal sudah naksir keyword itu, coba ubah sedikit keywordnya jadi lebih niche atau malah kurang niche. Misalnya nih mau pake KW 'jogging tips', nah di Amazon mungkin hanya ada buku2 ttg jogging. Tapi coba diperlebar menjadi 'jogging', pasti akan keluar sepatu jogging, baju olahraga, alat buat ngukur kecepatan/waktu (apa ya namanya?) dll dll. Kan semua itu bisa dijual di website dgn keyword jogging tips?
Saya ada menulis ttg keyword niche juga di blog, silakan baca2 deh...
3. Google bayar pake Western Union (sekarang sudah banyak bank yg menerima Western Union, cari saja yg ada logo itu). Yg pasti BRI dan Niaga. BCA nggak ada. Gampang kok, kita bisa mencairkan dana tanpa punya rekening. Tinggal ke CS aja, asal ingat nomor yg diberikan Google. Nanti kita langsung ambil duit tunainya sesuai kurs hari itu di kasir.
Kalo Amazon sayangnya masih pake cek yg dikirim ke alamat kita. Sampai sekarang saya belum terima ceknya (baru ingat mesti tanya ke Amazon nih..).
Terakhir (out of your questions), menurut pengalaman pribadi ternyata seperti bisnis2 lainnya, internet marketing juga ada faktor lucknya. Saya pertama bikin tentang exercise (pake keyword yg lebih niche), memang trafficnya gede sekali, tapi pendapatan Adsense-nya kecil. Lalu kedua saya bikin tentang probiotics (tahu kan, bakteri baik yg ada di yogurt). Topiknya niche sekali sampai2 kesulitan untuk cari topik buat artikel. Dan trafiknya kalah dari yg Exercise, tp pendapatan Adsensenya bisa jauh lebih tinggi dari Exercise. Akhirnya saya akali supaya bisa terus update yg Probiotics, saya masukin resep2 yg memakai yogurt (pdhal aslinya nggak suka dan nggak pernah nyoba sendiri, hihihi...).
Kesimpulannya: coba saja terus. Jgn terlalu njelimet risetnya sampai bingung sendiri. Pokoknya kelihatan ada prospek, ambil saja. Setelah itu amati, kesalahan pada website pertama kan bisa diperbaiki di website ke-2 dst. Yg penting sekarang ambil langkah pertama dulu: Action (kata Ahira!).
Selamat mencoba, dan semoga sukses yah! Kalo ada pertanyaan2 lagi, silakan e-mail saja...
Salam,
Fanda